Berita Pati

Hampir Sepekan, Banjir di Ketitang Wetan Pati Bukannya Surut Malah Tambah Tinggi

Hampir sepekan, banjir di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati, belum juga surut. Bahkan, warga merasakan banjir yang masuk rumah meninggi.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
RUMAH KEBANJIRAN - Ali Maskuri, warga Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, menunjukkan bagian dalam rumahnya yang kebanjiran, Senin (27/10/2025). Banjir yang terjadi sejak Kamis (23/10/2025) tak kunjung surut, bahkan terus meninggi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Hampir sepekan, banjir di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Pati, belum juga surut.

Bahkan, warga merasakan, ketinggian air yang masuk ke dalam rumah meningkat.

Banjir merendam pemukiman warga sejak Kamis (23/10/2025).

Bencana hidrometeorologi ini dipicu jebolnya tanggul Sungai Widodaren.

Tanggul sungai ini sudah ambrol sejak tahun lalu namun baru diperbaiki secara darurat, belum permanen.

Akibatnya, saat hujan deras melanda beberapa waktu lalu, tanggul sungai kembali jebol.

Baca juga: Pulang Nonton Dangdut, Puluhan Pemuda Serang Permukiman Warga Ketitang Wetan Pati. 4 Orang Terluka

Meski sempat berkurang, banjir kembali naik dan hingga Senin (27/10/2025) tidak menunjukkan tanda-tanda akan surut dalam waktu dekat.

Kondisi ini mengganggu aktivitas warga.

Menurut keterangan pemerintah desa setempat, setidaknya, ada 800 rumah warga terendam dengan total 2 ribu jiwa terdampak. 

Warga pun berharap pemerintah segera turun tangan memberikan solusi.

"Banjir nggak surut-surut, malah tambah tinggi."

"Karena hujan terus, sementara tanggul yang jebol juga belum diperbaiki secara permanen."

"Harusnya, pemerintah bikin tanggul permanen biar nggak banjir terus tiap tahun," kata Ali Maskuri, warga Desa Ketitang Wetan, Senin.

Baca juga: Delapan Tahun Tak Keluar Rumah, Pria Hoarding Disorder di Pati Tewas Dalam Ruangan Penuh Sampah

Menurut dia, ketinggian air di kawasan permukiman mencapai kisaran 70 sentimeter hingga 1 meter.

Ali mengatakan, banjir selalu terjadi di wilayah ini setiap tahun.

Selain karena tanggul yang belum diperbaiki, endapan lumpur di sungai juga terus menumpuk. 

Warga pun berharap, selain membangun tanggul dengan konstruksi permanen, pemerintah juga segera melakukan normalisasi sungai. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved