Konflik Israel Palestina
Israel Kembali Lakukan Serangan Udara di Gaza, 21 Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka
Bassal menjelaskan tujuh orang tewas dan lebih dari 16 orang terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah di Nuseirat, Gaza tengah
Israel menyatakan telah menewaskan lima anggota senior Hamas sebagai respons atas pelanggaran tersebut.
“Israel telah sepenuhnya menghormati gencatan senjata, sementara Hamas belum,” demikian pernyataan kantor Netanyahu di X.
“Kami kembali meminta para mediator untuk mendesak Hamas memenuhi kewajibannya dalam gencatan senjata,” lanjut pernyataan itu. Hamas dalam pernyataan terpisah menyebut eskalasi serangan Israel merupakan upaya melemahkan gencatan senjata.
“Kami menyerukan para mediator untuk segera turun tangan dan memberikan tekanan agar pelanggaran ini segera dihentikan,” kata Hamas.
Kementerian Luar Negeri Palestina di Tepi Barat mengecam serangan tersebut dan meminta komunitas internasional memberikan tekanan kepada Israel untuk menghentikan aksi penyerangan.
Badan kemanusiaan PBB OCHA menyebut peningkatan bantuan untuk Gaza masih terhambat oleh pembatasan visa, persetujuan impor, minimnya titik penyeberangan, serta berbagai hambatan teknis dan administratif lainnya.
Warga Gaza yang mengungsi ke Khan Younis, Jihad Abed Al-Aziz, terlihat mengantre di titik distribusi bantuan makanan yang dipadati ratusan orang.
“Gencatan senjata tidak ada gunanya. Penyeberangan tidak membawa cukup makanan, perbekalan, atau bahkan kebutuhan hidup dasar kami,” ujar pria 55 tahun itu.
“Kami telah kehilangan pekerjaan, rumah, dan segalanya dalam hidup kami, dan hidup itu sendiri tidak lagi berarti,” jelas dia.
Baca juga: Menegangkan, Tawuran Remaja Semarang Utara di Jembatan Gaza Pakai Bom Molotov, 1 Pelaku Ditangkap
Sementara itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pemungutan suara (voting) pada Senin (17/11/2025).
Yakni terkait rancangan resolusi Amerika Serikat (AS) yang memperkuat rencana perdamaian Gaza versi Donald Trump, termasuk rencana pengerahan pasukan internasional.
Washington memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengambil keputusan dapat memicu kembali eskalasi pertempuran di Gaza.
Rancangan resolusi tersebut telah mengalami beberapa revisi selama negosiasi intensif.
Draf itu menyatakan dukungan atas rencana perdamaian yang memungkinkan gencatan senjata rapuh antara Israel dan Hamas, yang mulai diberlakukan pada 10 Oktober di wilayah yang telah hancur akibat perang selama dua tahun itu.
Membuka Jalan Damai Gaza Artikel Kompas.id Mandat ISF di Gaza Dalam versi terbaru naskah yang dilihat AFP, resolusi mengesahkan pembentukan International Stabilization Force (ISF) atau Pasukan Stabilisasi Internasional.
| Mandi di Sungai Wulung, Santri di Blora Ditemukan Meninggal setelah 2,5 Jam Tenggelam |
|
|---|
| Disidang Etik, Brigadir N Bhabinkamtibmas Polres Kendal Selingkuhi Istri Polantas, Terancam Dipecat |
|
|---|
| Polisi Olah TKP Kedua di Kostel Lokasi Tewasnya Dosen Muda Untag, untuk Cocokkan dengan hasil Otopsi |
|
|---|
| Hadapi Persiba, Ujian Pembuktian Bagi Pelatih Baru Jafri Sastra Persembahkan Poin untuk PSIS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Warga-Palestina-berlarian-mencari-perlindungan-setelah-sebuah-sekolah-terkena-serangan-Israel.jpg)