Longsor Majenang

16 Keluarga Kehilangan Rumah akibat Longsor Cilacap, Tinggal di Lapangan Menunggu Huntara Siap

Pembangunan huntara bagi korban longsor Cilacap akan diprioritaskan bagi warga kehilangan rumah. Ada 16 keluarga yang kehilangan rumah.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
MENGUNGSI - Korban longsor Cilacap mengungsi di Balai Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025). Pemkab Cilacap memprioritaskan pembangunan huntara bagi 16 keluarga korban longsor Cibeunying yang kehilangan rumah. 
Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 16 keluarga kehilangan rumah akibat longsor Cilacap.
  • Untuk sementara, mereka tinggal di pengungsian terpusat di Lapangan Wijaya Kusuma.
  • Pemkab Cilacap akan memprioritaskan pembangunan hunian sementara untuk mereka.
  • Pembangunan menunggu hasil kajian geologi.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP — Sebanyak 16 keluarga korban longsor Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kehilangan rumah.

Sambil menunggu pembangunan hunian sementara (huntara), mereka tinggal di pengungsian terpusat di Lapangan Wijaya Kusuma.

Camat Majenang Aji Pramono mengatakan, eksekusi pembangunan huntara korban longsor Cilacap menunggu kajian geologi.

Kajian dari Badan Geologi tersebut bakal menentukan batas wilayah terdampak secara akurat. 

Meski begitu, menurut Aji, proses land clering mulai dilakukan di lahan bakal lokasi huntara.

Huntara akan dibangun di atas lahan seluas 3,9 hektare di Desa Jenang, Kecamatan Majenang.

"Kami prioritaskan 16 hunian sementara untuk mereka yang betul-betul terdampak longsor dan tidak memiliki rumah. Fokus kami itu dulu," kata Aji kepada wartawan, Senin (24/11/2025). 

Baca juga: Hunian Sementara Korban Longsor Cilacap Dijadwalkan Rampung Sepekan, Tahap Awal 50 Unit

Aji menjelaskan, tim dari BPBD dan ahli geologi dijadwalkan datang untuk memastikan area terdampak longsor

Kajian tersebut penting agar pendataan dan penentuan calon penerima huntara tepat sasaran. 

"Geologi akan mengecek yang terdampak itu sebenarnya di mana saja."

"Kami butuh data akurat agar penyiapan huntara sesuai kebutuhan," ujarnya. 

Pembangunan dari BNPB

Menurut Aji, pembangunan fisik hunian sementara bagi korban longsor Cilacap akan menjadi kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Pemkab Cilacap berharap, proses pembangunan dapat berlangsung cepat. 

"Kami berharap secepatnya. Syukur kalau dua bulan selesai."

"Tapi, semua tergantung kemampuan BNPB, kira-kira dalam satu bulan bisa membangun berapa unit," kata Aji. 

Sementara itu, pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban longsor Cilacap direncanakan setelah proses administrasi dan penetapan wilayah relokasi selesai. 

Baca juga: 2 Korban Longsor Cilacap Tak Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

Saat ini, Pemkab Cilacap berfokus pada penyediaan huntara. 

"Huntara dulu yang kami selesaikan. Untuk hunian tetap, nanti menyesuaikan proses administrasinya," ujar Aji. 

296 Rumah Terdampak

Berdasarkan data awal Pemkab Cilacap, terdapat sekitar 296 rumah yang terdampak bencana. 

Angka ini akan diperbarui setelah hasil kajian geologi keluar. 

Selain menyiapkan huntara, pemerintah juga memusatkan perhatian pada penanganan pengungsi. 

Sebanyak 25 tenda telah didirikan di Lapangan Wijaya Kusuma untuk menampung warga terdampak longsor

Longsor menerjang 17 rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, pada Kamis (13/11/2025) malam. 

Total, 46 orang jadi korban, dengan rincian 23 orang selamat, 21 orang meninggal dunia, dan dua belum ditemukan. (Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Cilacap Bangun Huntara untuk Korban Longsor Cibeunying, Menunggu Kajian Geologi".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved