Purbalingga

Jembatan Kalibugel Purbalingga Ambruk, Jalur Karyawan Pabrik Putus

Jembatan Kalibugel Purbalingga ambruk (8/11), putus jalur alternatif warga & karyawan pabrik. Satu pemotor jatuh, Kades sebut sudah 4 bulan rusak.

TRIBUN BANYUMAS/ FARAH ANIS RAHMAWATI
JEMBATAN AMBROL TOTAL, Pemandangan Jembatan Kalibugel di Desa Toyareja, Kabupaten Purbalingga, yang kini ambrol total, difoto pada Selasa (11/11/2025). Jembatan vital ini ambruk pada Sabtu (8/11) setelah lama rusak, memutus akses warga dan karyawan pabrik. 

Ringkasan Berita:
  • Jembatan Kalibugel di Desa Toyareja, Purbalingga, ambruk pada Sabtu (8/11).
  • Jembatan ini jalur vital alternatif Purbalingga-Kemangkon dan jalur karyawan PT Victory.
  • Kades Walkiman sebut jembatan sudah amblas 4 bulan lalu dan sudah dilaporkan.
  • Satu pemotor jadi korban, jatuh saat jembatan ambruk, tapi hanya luka ringan.
  • Pemdes telah ajukan perbaikan dan berharap direalisasi tahun ini.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemandangan memprihatinkan terlihat di Jembatan Kalibugel yang terletak di Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga.

Jembatan yang jadi jalur alternatif utama itu kini terputus total.

Jembatan tersebut ambruk pada Sabtu (8/11/2025) lalu, memutus akses penghubung dua kecamatan, yakni Purbalingga dan Kemangkon, serta lintasan vital bagi warga dari beberapa desa di sekitarnya.

Baca juga: Pelunasan Biaya Haji 2026 di Purbalingga Tunggu Regulasi, Diperkirakan Mulai 19 November

Jalur Karyawan Pabrik

Kepala Desa Toyareja, Walkiman mengungkap, jembatan di RT 1 RW 3 itu merupakan urat nadi warga.

Selain jadi jalur alternatif menuju arah Bukateja, jalan itu dikenal sebagai "jalan terobosan" bagi ratusan karyawan pabrik.

"Padahal, kalau pagi pasti ramai banget. Karyawan Victory itu pada lewat sini, karena lebih dekat. Sekarang terpaksa mereka harus memutar lewat kota atau lewat jalan tikus," katanya, Selasa (11/11/2025).

Sudah Lama Rusak

Ambruknya jembatan bangunan tahun 1973 ini ternyata bukan kejadian tiba-tiba.

Menurut Walkiman, tanda-tanda kerusakan sudah terlihat sejak lama namun tak kunjung ditangani.

"Sekiranya, sejak empat bulan yang lalu jembatan tersebut sudah amblas. Kami sudah melapor ke dinas terkait, tapi memang saat itu belum ada penanganan. Hingga akhirnya puncak kerusakan terparahnya itu di bulan kemarin, itu sudah terlihat pondasinya mulai ambrol," ungkapnya.

Walkiman menduga, faktor cuaca dan usia bangunan yang sudah tua menjadi penyebab utamanya.

"Meskipun sudah sempat ada perbaikan, tapi kalau lagi hujan air itu bisa naik, dan air terus menggerus bagian bawah jembatan, sehingga jembatan tersebut akhirnya ambruk," ujarnya.

Satu Warga Jatuh

Ironisnya, peringatan dari pihak desa agar warga tidak melintas ternyata tidak terlalu dihiraukan.

Walhasil, saat jembatan itu benar-benar ambruk, seorang warga menjadi korban.

"Satu warga, kemarin jadi korban. Informasinya dia ini mau kembali ke rumahnya menggunakan sepeda motor setelah pergi ke warung. Saat berangkat, semua aman, tapi saat kembali jembatan tiba-tiba ambruk dan ia pun terjatuh bersama sepeda motornya," katanya.

Beruntung, korban tersebut tidak mengalami cedera serius.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved