Purbalingga
Korban Kekerasan Tak Perlu Lagi Jauh-jauh ke Kota, Purbalingga Siapkan 'Rumah Aman' Tiap Kecamatan
Selama ini korban harus ke ibu kota kabupaten untuk melapor. Kini, pertolongan pertama bagi perempuan dan anak akan segera hadir di tingkat kecamatan.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Selama ini, para korban kekerasan perempuan dan anak di pelosok Purbalingga seringkali harus menempuh perjalanan jauh dan menanggung beban psikologis berat hanya untuk mencari pertolongan di ibu kota kabupaten. Namun, tembok birokrasi dan jarak yang memisahkan itu kini akan segera diruntuhkan. Sebuah 'rumah aman' sebagai garda terdepan perlindungan akan segera hadir di setiap kecamatan.
Langkah progresif ini merupakan bagian dari program "Kecamatan Berdaya" yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya sederhana namun krusial: mendekatkan layanan, mempercepat penanganan, dan memastikan setiap korban mendapatkan pertolongan pertama tanpa harus menunggu lama.
Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinsosdaldukkbp3a Purbalingga, Brianda Astrodiaz, menjelaskan bahwa Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) ini dirancang agar setiap kecamatan mampu mandiri dalam menangani masalahnya.
Baca juga: Setoran Parkir Seret Dihantam Belanja Online, Dishub Buru Jukir Nakal Kejar PAD Purbalingga
"Sederhananya, Kecamatan Berdaya adalah kecamatan yang diharapkan mampu menyelesaikan masalahnya sendiri," kata Brianda saat ditemui Tribunbanyumas.com, Rabu (22/10/2025).
Bukan Sekadar Ruang Aduan
Nantinya, RPPA tidak hanya berfungsi sebagai pos aduan kasus kekerasan. Lebih dari itu, tempat ini akan menjadi pusat konseling keluarga dan anak, di mana privasi korban menjadi prioritas utama. "Bentuknya harus ada ruangan khusus, untuk menjaga privasi. Aduan yang masuk juga bisa tidak hanya soal kekerasan, tetapi juga bisa konseling," jelasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah kecamatan, tenaga kesehatan, hingga organisasi masyarakat, RPPA akan memberikan tiga layanan utama: sosialisasi pencegahan, respons cepat saat kejadian, serta asesmen awal sebelum kasus dirujuk ke penanganan yang lebih tinggi.
“Melalui ini, setidaknya masyarakat bisa mendapatkan pertolongan pertama di tingkat kecamatan, tanpa harus langsung ke Dinsos atau UPTD PPA,” tegas Brianda.
Sebagai langkah awal, empat kecamatan telah ditunjuk menjadi proyek percontohan, yakni Bukateja, Kejobong, Kaligondang, dan Bobotsari. Meskipun petunjuk teknis sudah ada, Brianda mengakui pihaknya masih terus mematangkan alur kerja agar program ini bisa berjalan efektif saat diluncurkan serentak se-Jawa Tengah pada 29 Oktober mendatang.
"Kami masih meraba-raba untuk alurnya akan seperti apa meskipun sudah turun juknis. Tetapi, targetnya tahun ini RPPA sudah mulai bisa berjalan," ucapnya.
Kini, harapan baru disematkan pada program ini. Kehadiran 'rumah aman' di setiap kecamatan diharapkan menjadi jawaban atas teriakan minta tolong yang selama ini mungkin tak terdengar karena terhalang jarak dan kerumitan birokrasi.
| Longsor Terjang Empat Kecamatan di Purbalingga, BPBD Kerahkan Alat Berat |   | 
|---|
| Setoran Parkir Seret Dihantam Belanja Online, Dishub Buru Jukir Nakal Kejar PAD Purbalingga |   | 
|---|
| Anak Pulang ke Rumah Menjerit, Ibunya Tewas Bersimbah Darah di Kontrakan Purbalingga |   | 
|---|
| Purbalingga Siapkan Pesta Akbar dan Lahirkan Kembali Batik Naga Tapa |   | 
|---|
| Siswa Diare Usai Santap MBG di Purbalingga, Sampel Kunci Terlanjur Dibuang |   | 
|---|

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20251022-Brianda-Astrodiaz.jpg)
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.