Berita Cilacap

Guru Gembul Kagumi Integrasi Teknologi di Pesantren El Bayan dan El Muslim Cilacap

Lembaganya berkomitmen menghadirkan wajah baru pendidikan pesantren yang modern, adaptif, dan berorientasi pada kemajuan teknologi. 

Editor: khoirul muzaki
Unikma
Diskusi Hari Santri Nasional 2025 bertajuk ‘Warna-warni Pesantren dan Iramanya’ di auditorium Kampus UNIKMA, Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah Tengah, Kamis (30/10/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP- Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah sukses menggelar Diskusi Hari Santri Nasional 2025 bertajuk ‘Warna-warni Pesantren dan Iramanya’ di auditorium Kampus UNIKMA, Cimanggu, Kamis (30/10/2025).

Diskusi dipandu Rektor UNIKMA, Dr. Fikria Najitama, M.S.I itu, dengan dua  pembicara utama, Prof DR Fathul Aminudin Aziz, MM dan konten kreator Guru Gembul.

Prof. Aziz, yang juga Dewan Penyelenggara UNIKMA sekaligus Ketua Yayasan El Bayan mengatakan,  lembaganya berupaya menjadi pionir dalam menghubungkan nilai-nilai pesantren dengan teknologi modern. 

Lembaganya berkomitmen menghadirkan wajah baru pendidikan pesantren yang modern, adaptif, dan berorientasi pada kemajuan teknologi. 

Integrasi nilai keislaman dan inovasi digital ini diterapkan di Pesantren El Bayan dan El Muslim.

“Tagline kami bersifat ideologis dan digital ekonomis. Nilai-nilai asas menjadi pegangan, namun kami imbangi dengan penerapan teknologi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di daerah,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Rektor UNIKMA Dr Fikria Najitama menjelaskan,  UNIKMA kini tengah mengembangkan sejumlah inovasi berbasis digital.

Salah satunya, penerapan barcode system di bidang pertanian. Teknologi ini  memungkinkan masyarakat mengetahui riwayat tanam hingga pemupukan tanaman.

“Ini bentuk nyata bagaimana teknologi bisa mendukung ketahanan pangan, sejalan dengan kebijakan pemerintah,” ucap Fikria.

Di samping mengembangkan teknologi pertanian, UNIKMA juga meluncurkan berbagai program untuk memberdayakan santri, misalnya Santri KTP, Kuliah Tani Pondok, dan Sekolah Tani Pondok (STP).

Menariknya, program ini memungkinkan santri menempuh pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan pesantren.

“Santri dan santriwati kini bisa kuliah sambil mengembangkan pertanian dan perkebunan di daerahnya dengan bantuan teknologi,” tutur Fikria.

Baca juga: Mie Ongklok Wonosobo Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya tak Benda

Guru Gembul kagum

Guru Gembul kagum terhadap UNIKMA dan Pesantren El Bayan serta El Muslim karena mengubah paradigma pendidikan Islam tradisional menjadi lebih progresif. 

“Kekhawatiran saya hilang sama sekali. Santrinya, kiainya, ruangannya, semuanya menunjukkan lembaga pendidikan yang layak direkomendasikan. Bahkan pertanyaan-pertanyaan santri sangat kritis dan terbuka,” kata Guru Gembul.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved