Berita Cilacap

Hujan Lebat, Longsor dan Banjir Landa Cilacap, Ratusan Warga Warga Mengungsi

curah hujan tinggi memicu meningkatnya debit sungai hingga meluap dan merendam permukiman warga.

Penulis: Rayka Diah Setianingrum | Editor: Rustam Aji
BPBD Cilacap
TINJAU LONGSOR - Kepala Pelaksana BPBD Cilacap bersama warga melakukan survei lokasi tanah longsor di wilayah Cilacap barat, Senin (10/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Curah hujan tinggi di Cilacap memicu meningkatnya debit sungai hingga meluap dan merendam permukiman warga
  • Banjir tercatat melanda Desa Ujungagak Kecamatan Kampunglaut, Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur.
  • Kemudian Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari, Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, serta Desa Sidamulya Kecamatan Wanareja.

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Bencana banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Cilacap.

Hal itu terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Cilacap bagian barat sejak Sabtu (8/11/2025) hingga Senin (10/11/2025).

Tercatat, banjir melanda Desa Ujungagak Kecamatan Kampunglaut, Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur, Desa Mandala Kecamatan Cimanggu, Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari, Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, serta Desa Sidamulya Kecamatan Wanareja.

"Intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu siang membuat air dari daerah hulu tak tertampung dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Taryo, Senin (10/11/2025).

Banjir tersebut berdampak pada 261 kepala keluarga atau 908 jiwa, dengan 41 kepala keluarga dan 74 jiwa terpaksa mengungsi di MI Ma’arif Sidamulya Kecamatan Wanareja.

BPBD mencatat 239 unit rumah terdampak dan terendam, serta tiga fasilitas umum seperti sekolah, masjid, dan balai desa ikut terendam air.

Selain itu, sekitar dua hektare lahan sawah juga terendam, sementara total kerugian masih dalam tahap pendataan oleh petugas.

Baca juga: 164 Balita di Pageraji Cilongok Alami Stunting, Unsoed Turun Tangan Berikan Edukasi Gizi

Tak hanya banjir, hujan ekstrem juga memicu tanah longsor di beberapa wilayah dengan kontur tanah yang labil.

Longsor terjadi di Desa Panulisan Barat Kecamatan Dayeuhluhur, Desa Bingkeng Kecamatan Dayeuhluhur, Desa Salebu Kecamatan Majenang, Desa Babakan, Susurunda dan Ciporos Kecamatan Karangpucung, serta Desa Mandala Kecamatan Cimanggu.

"Kontur tanah yang jenuh air membuat sejumlah tebing dan lereng tidak mampu menahan beban air, hingga akhirnya longsor," ujar Taryo menjelaskan.

Akibat longsor tersebut, 6 kepala keluarga atau 22 jiwa terdampak, dengan 6 rumah terancam rusak berat dan 7 fasilitas umum seperti jalan kabupaten ikut terdampak.

Taryo menyebut, total kerugian akibat tanah longsor diperkirakan mencapai Rp 114,5 juta, termasuk sawah seluas satu hektare yang tertimbun material tanah.

Baca juga: Pelatih PSIS Semarang Siap Balas Kekalahan dari Persiku di Putaran Pertama

BPBD Cilacap bersama unsur Forkopimcam langsung turun ke lokasi melakukan peninjauan dan mengevakuasi warga terdampak ke tempat aman.

"Kami fokus pada keselamatan warga dengan mengevakuasi mereka dari rumah yang terendam serta menyalurkan bantuan logistik," tambah Taryo.

Bantuan yang sudah disalurkan berupa bahan makanan, karung plastik, dan peralatan darurat dari BPBD serta Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, dibantu PMI dan BBWS Citanduy.

Hingga saat ini, BPBD masih memantau kondisi di lapangan dan mengawasi sejumlah titik rawan longsor serta lokasi pengungsian warga.

"Kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar warga tetap waspada karena potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan," tutup Taryo. (ray)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved