Kebumen Berdaya
Belajar dari Kasus Keracunan, Dapur MBG di Kebumen Ini Mulai Serius
Takut insiden keracunan terulang, dapur MBG di Alian, Kebumen, terapkan standar super ketat. Air minum pakai galon, wadah makanan disterilkan.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Hantu keracunan massal akibat bakteri E.coli yang pernah terjadi di Kecamatan Petanahan menjadi pelajaran pahit.
Tak ingin insiden serupa terulang, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumber Berkah di Kebumen menerapkan standar keamanan pangan super ketat, bahkan melebihi standar biasa.
Dapur yang melayani 3.616 siswa dari 27 sekolah ini tidak mau mengambil risiko sedikit pun terkait kebersihan makanan yang mereka sajikan setiap hari.
Baca juga: Gubernur Jateng Perintahkan Pembentukan Posko MBG, Siaga 24 Jam Setiap Hari Antisipasi Masalah
Kepala SPPG Sumber Berkah, Puji Sasongko, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai perlakuan khusus untuk memastikan setiap piring makanan yang keluar dari dapurnya higienis dan aman.
Air Minum Wajib dari Galon
Salah satu fokus utama pengelola adalah kualitas air.
Mereka tak segan menerapkan sistem dua lapis untuk penggunaan air di dapur mereka.
Sumur yang ada telah dilengkapi filter untuk mengantisipasi kontaminasi bakteri.
Namun, mereka mengambil langkah lebih jauh.
"Cuci ompreng, buah, sayur, kita menggunakan air sumur yang sudah difilter. Tetapi untuk pengolahan seperti sayur berkuah kita menggunakan air galon," terang Puji Sasongko, Kamis (9/10/2025).
Tak hanya itu, wadah makanan atau ompreng yang telah dipakai juga melalui proses sterilisasi berlapis.
Setelah dicuci dan dibilas dengan air panas, ompreng-ompreng tersebut dimasukkan ke dalam oven pengering khusus untuk membunuh sisa-sisa kuman.
Seluruh 47 relawan yang bertugas di dapur juga telah mengikuti pelatihan sebagai penjamah makanan dan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Gizi Tetap Jadi Panglima
Sembari menunggu penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang sedang dalam proses pengajuan, SPPG Sumber Berkah juga memastikan kualitas gizi tetap menjadi prioritas utama.
Ahli Gizi SPPG Sumber Berkah, Ahmad Ibrahim, menambahkan bahwa setiap menu yang disajikan telah dihitung cermat kandungan gizinya.
Pihaknya memang mengakomodir permintaan menu dari siswa, namun keputusan akhir tetap berada di tangan ahli gizi.
"Kita harus melihat orientasi gizinya itu sendiri," imbuh Ahmad.
Dengan standar operasional yang ketat ini, SPPG Sumber Berkah tidak hanya sekadar menyajikan makanan gratis, tetapi juga memberikan jaminan rasa aman bagi ribuan siswa dan orang tua di 27 sekolah yang mereka layani.
Lahan Semen Gombong di Buayan Disulap Jadi Agrowisata dan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Pembangunan Jembatan Weton Kulon Kebumen Senilai Rp 14,8 Miliar Hampir Selesai |
![]() |
---|
TNI Bersama Warga Bangun Jalan Beton 830 Meter, Buka Akses Pertanian di Desa Ayam Putih Kebumen |
![]() |
---|
Dandim Kebumen Minta Dapur MBG Utamakan Higienitas Pasca-Keracunan Massal |
![]() |
---|
Dinkes Kebumen Beberkan Syarat Dapur MBG, Uji Sampel Air dan Ompreng Wajib Dilakukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.