Kebumen Berdaya

Belajar dari Kasus Keracunan, Dapur MBG di Kebumen Ini Mulai Serius

Takut insiden keracunan terulang, dapur MBG di Alian, Kebumen, terapkan standar super ketat. Air minum pakai galon, wadah makanan disterilkan.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ AGUS ISWADI
SIAPKAN MAKANAN BERGIZI. Para relawan menyiapkan makanan di dalam wadah di SPPG Sumber Berkah, Kecamatan Alian, Kebumen, sebelum didistribusikan kepada 3.616 siswa, Kamis (9/10/2025). Dapur ini menerapkan standar keamanan pangan yang ketat, termasuk menggunakan air galon untuk memasak. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Hantu keracunan massal akibat bakteri E.coli yang pernah terjadi di Kecamatan Petanahan menjadi pelajaran pahit.

Tak ingin insiden serupa terulang, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumber Berkah di Kebumen menerapkan standar keamanan pangan super ketat, bahkan melebihi standar biasa.

Dapur yang melayani 3.616 siswa dari 27 sekolah ini tidak mau mengambil risiko sedikit pun terkait kebersihan makanan yang mereka sajikan setiap hari.

Baca juga: Gubernur Jateng Perintahkan Pembentukan Posko MBG, Siaga 24 Jam Setiap Hari Antisipasi Masalah

Kepala SPPG Sumber Berkah, Puji Sasongko, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai perlakuan khusus untuk memastikan setiap piring makanan yang keluar dari dapurnya higienis dan aman.

Air Minum Wajib dari Galon

Salah satu fokus utama pengelola adalah kualitas air.

Mereka tak segan menerapkan sistem dua lapis untuk penggunaan air di dapur mereka.

Sumur yang ada telah dilengkapi filter untuk mengantisipasi kontaminasi bakteri.

Namun, mereka mengambil langkah lebih jauh.

"Cuci ompreng, buah, sayur, kita menggunakan air sumur yang sudah difilter. Tetapi untuk pengolahan seperti sayur berkuah kita menggunakan air galon," terang Puji Sasongko, Kamis (9/10/2025).

Tak hanya itu, wadah makanan atau ompreng yang telah dipakai juga melalui proses sterilisasi berlapis.

Setelah dicuci dan dibilas dengan air panas, ompreng-ompreng tersebut dimasukkan ke dalam oven pengering khusus untuk membunuh sisa-sisa kuman.

Seluruh 47 relawan yang bertugas di dapur juga telah mengikuti pelatihan sebagai penjamah makanan dan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Gizi Tetap Jadi Panglima

Sembari menunggu penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang sedang dalam proses pengajuan, SPPG Sumber Berkah juga memastikan kualitas gizi tetap menjadi prioritas utama.

Ahli Gizi SPPG Sumber Berkah, Ahmad Ibrahim, menambahkan bahwa setiap menu yang disajikan telah dihitung cermat kandungan gizinya.

Pihaknya memang mengakomodir permintaan menu dari siswa, namun keputusan akhir tetap berada di tangan ahli gizi.

"Kita harus melihat orientasi gizinya itu sendiri," imbuh Ahmad.

Dengan standar operasional yang ketat ini, SPPG Sumber Berkah tidak hanya sekadar menyajikan makanan gratis, tetapi juga memberikan jaminan rasa aman bagi ribuan siswa dan orang tua di 27 sekolah yang mereka layani.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved