Berita Purbalingga
Petani Jagung Banyumas Puas Gunakan Benih Advanta Seeds Indonesia: Hasil Berlimpah, Tahan Penyakit
Petani jagung Banyumas mengaku puas menggunakan benih produksi Advanta Seed Indonesia. Selain hasil melimpah, tanaman tahan penyakit.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Tarlim, petani jagung asal Banyumas, mengaku puas menggunakan produk benih jagung manis madu produksi Advanta Seeds Indonesia.
Selain hasil panen berlimpah, perawatannya pun mudah dan tahan penyakit.
Sudah dua tahun ini Tarlim menanam jagung manis madu menggunakan benih Advanta.
Hal ini diungkapkan Tarlim saat menghadiri Advanta Innovation Center di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (24/9/2025).
"Jagung manis madu ini perawatannya mudah, tidak membutuhkan banyak pupuk, tahan penyakit, dan hasilnya sangat memuaskan."
"Dari tonase, bentuk, warna, hingga rasanya yang manis membuatnya laris di pasaran."
"Ini tentu sangat menguntungkan bagi kami para petani," katanya.
Baca juga: Kapolres Purbalingga Jamin Panenan Jagung Akan Dibeli Bulog Rp5.500/Kg
Rasa puas juga disampaikan Marsikun, petani jagung yang juga berasal dari Banyumas.
Marsikun mengungkap hasil bagus dari menanam benih jagung manis lilac.
"Selain rasanya yang manis, peminat lilac ini juga cenderung banyak dan harganya juga cenderung stabil, sehingga ini memberikan keuntungan yang baik bagi kami para petani," katanya.
Advanta Innovation Center merupakan acara perkenalan teknologi pertanian dan produk unggulan dari Advanta Seeds Indonesia.
Acara ini diikuti sekitar 500 petani dari berbagai daerah, yaitu dari Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Temanggung, Purworejo, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Juga, dihadiri pejabat dari Forkopimcam Bukateja.
Dalam acara tersebut, Advanta Seeds Indonesia memperkenalkan lima varietas jagung manis unggulan produk mereka, yakni Jagung Manis Madu, Anara, Reva, Gendhis, dan Lilac.
Selain jagung, Advanta juga menghadirkan tujuh produk sayuran hasil teknologi tinggi, yaitu Cabai Rawit Shima, Timun Gogor, Timun Lavanta, Paria Beijing, Tomat Nona, Tomat Deby, dan Kacang Panjang Herra.
Selain memperkenalkan produk, Advanta juga memberikan edukasi mengenai pengetahuan benih serta membuka sesi diskusi bersama petani.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan para petani untuk menanyakan berbagai hal, mulai dari keunggulan produk hingga teknik budi daya yang baik dan benar.
Stan Benih Diserbu
Antusiasme petani menyambut produk unggulan Advanta Seeds Indonesia begitu tinggi.
Banyak di antara mereka yang langsung menyerbu stan untuk mendapatkan benih jagung maupun sayuran yang ingin ditanam.
Apalagi, beberapa bulan terakhir, mereka sempat kesulitan memeroleh pasokan benih.
Selain petani, stan benih juga diserbu para pelaku usaha pertanian.
Mangudi, pemilik Kios Ngudi Tani di Purbalingga, menyatakan kegiatan ini sangat bermanfaat.
Sejak 2021, ia sudah menjual berbagai produk Advanta dan permintaan dari petani selalu tinggi.
"Alhamdulillah, sejak 2021 sampai sekarang, peminatnya banyak terus."
"Ini memang karena hasilnya yang bagus dan kualitas rasanya luar biasa," ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Koperasi Merah Putih di Purbalingga Belum Berjalan, Minim Modal dan Pengetahuan
Sementara, Vegetable Sales Manager Advanta Suryanto Budi Santoso berharap, produk dan edukasi yang diberikan berguna bagi petani.
"Harapan kami, para petani bisa menyerap teknologi budi daya, memahami produk lebih mendalam, serta mampu menyiapkan komoditas sesuai kebutuhan pasar."
"Dengan begitu, masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya secara optimal," kata Suryanto di sela acara.
Suryanto juga berharap, petani semakin percaya dengan kualitas produk Advanta dan berani melakukan inovasi dalam penerapan teknologi budi daya pertanian.
Dengan demikian, produksi pertanian dapat lebih efisien, hasil panen meningkat, serta memiliki kualitas unggul, baik dari segi rasa, daya simpan, maupun ketersediaan di pasar.
"Kami juga berharap agar petani terus menggunakan produk Advanta untuk meningkatkan produksi, sehingga hasil pertanian dari Purbalingga dan sekitarnya makin dikenal luas serta mampu bersaing di pasar utama," tambahnya. (*)
| BPKP Evaluasi Progam MBG di Purbalingga, Tiga Sekolah Jadi Sampel |
|
|---|
| Batik Naga Tapa Purbalingga Terlahir Lagi, Kini Punya Desain Lebih Modern |
|
|---|
| Jarang yang Tahu, Usia Hampir Seabad Pabrik Permen Davos Masih Eksis di Purbalingga |
|
|---|
| Satu Persatu Perusahaan di Purbalingga Tumbang, PT Tiga Putra Abadi Resmi Tutup |
|
|---|
| Jual Obat Psikotropika di Purbalingga, Pemuda Aceh Dapat Upah Rp1 Juta Per Bulan dan Uang Makan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.