Di usianya yang masih muda, Wendy memilih jalan yang tak biasa sebagai pengusaha kopi sejak 2014. Namun, perjalanan membangun bisnis kopi tentu bukan tanpa tantangan. Bagi Wendy, salah satu ujian terberat justru datang dari alam.
"Eksistensi dari tumbuhan kopi itu sendiri yang jadi tantangan. Perubahan cuaca ekstrem membuat panen kopi di Brazil dan Vietnam bisa gagal. Untungnya, di Indonesia, khususnya Temanggung, masih bisa stabil," ujarnya.
Ia memiliki tim dalam menjalankan bisnisnya. Berkat jerih payah tim, dari penjualan kafe dan penjualan kopi kemasan, omzet me capai Rp45 juta hingga Rp60 juta per bulan. Angka yang tak hanya mencerminkan kesuksesan bisnis, tetapi juga bukti nyata bahwa kopi lokal bisa menjadi sumber kebanggaan sekaligus penghidupan.
Bagi Wendy, kunci utamanya berani belajar. Pasalnya, seorang pengusaha kopi harus menguasai basic dari hulu ke hilir. (eyf)