TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Kiromal Katibin, atlet panjat tebing asal Kelurahan Kauman, Batang, berhasil menorehkan sejarah.
Ia sukses menduduki peringkat 1 dunia kategori speed climbing versi International Federation of Sport Climbing (IFSC).
Pria yang akrab disapa Kiki ini mengungguli pesaingnya dengan total poin 4.255 per Agustus 2025.
Baca juga: Fahrizal Mahasiswa IAIN Madura Meninggal Terjatuh saat Latihan Panjat Tebing di Kampus
"Perhatian dari Pemkab Batang luar biasa. Saya dari kecil belum punya apa-apa, tapi sekarang bisa berjuang membela negara," kata Kiki, Jumat (22/8/2025) malam.
Berawal dari Alun-alun
Bakat Kiki terasah sejak usia 9 tahun. Ia jatuh cinta pada olahraga ini saat melihat latihan panjat tebing di Alun-alun Batang.
Kala itu, ia sering ikut ibunya berjualan di sana.
Hingga akhirnya ia bertemu Yusnita, pelatih yang menempa bakatnya hingga menjadi atlet nasional seperti sekarang.
Dukungan keluarga, terutama sang ibu, menjadi fondasi utamanya dalam meraih prestasi.
"Ibu selalu support saya, saya selalu meminta doa," ujarnya.
Bukan Seorang Pengecut
Meski kini berstatus atlet dunia, Kiki mengaku sering mendapat tawaran untuk pindah membela daerah lain.
Namun, ia dengan tegas menolaknya. Baginya, Batang adalah tanah kelahiran yang harus dibela.
“Dari kecil saya dibantu Mbak Nita (pelatih) dan pengurus lainnya," tegasnya.
"Rasanya kalau saya pindah, saya seperti pengecut yang tidak membela tanah lahir sendiri. Saya akan bertahan membawa nama Batang,” lanjut Kiki.
Target Emas Olimpiade
Memasuki usia emas, Kiki kini memiliki target yang lebih tinggi.
Ia berambisi membawa pulang medali emas di ajang Asean Games 2026 di Jepang dan Olimpiade 2028 di Los Angeles.
“Target saya di Olimpiade Los Angeles 2028 bisa meraih emas,” ujarnya.
Pelatih FPTI Batang, Yusnita, mengaku bangga.
Ia menyebut bakat Kiki sudah terlihat sejak kecil karena tekadnya yang kuat dan gigih dalam berlatih.
"Kami sudah seperti keluarga. Sebagai pelatih tentu saja saya turut bangga," kata Yusnita. (din)