TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Sebuah fenomena baru kini mulai terjadi di beberapa kafe di Purwokerto.
Suasana yang tadinya ramai dengan alunan musik-musik populer, kini menjadi lebih sunyi.
Beberapa pemilik kafe memilih untuk tidak lagi memutar musik sama sekali.
Baca juga: Ari Bias Menang Gugatan, Agnez Mo Harus Bayar Royalti Rp 1,5 M, Melly Goeslaw Pertanyakan Hakim
Bahkan ada yang secara kreatif menggantinya dengan efek suara alam, seperti suara hujan dan kicau burung.
Penyebab utamanya adalah rasa takut kena aturan baru mengenai kewajiban membayar royalti musik.
Aturan pemerintah yang mewajibkan pembayaran royalti ini mulai dirasakan sebagai beban tambahan.
Terutama bagi para pemilik kafe dan usaha kecil di wilayah Banyumas.
Salah satu yang mengambil langkah drastis ini adalah Layana Cafe Purwokerto.
Pemiliknya, Adan Fajar atau yang akrab disapa Marucil, mengaku sudah berhenti total memutar musik.
Sebelumnya, ia biasa menggunakan playlist dari layanan YouTube Music untuk membangun suasana di kafenya.
Kini, kafenya hanya diisi oleh suara-suara alam buatan untuk menghindari masalah.
“Kalau malam, sudah tidak memutar sama sekali."
"Live music juga tidak ada, walaupun pernah sekali mendatangkan DJ."
"Sekarang saya nunggu regulasi yang jelas, takutnya malah jadi masalah," ujar Marucil.
Ia mengakui reaksi dari para pengunjung pun beragam.