Ia juga diminta untuk memperbaiki jalan yang rusak dan segera berkomunikasi dengan warga.
Warga sempat merasa lega dengan adanya hasil tersebut.
Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama.
Satu minggu setelah perintah dari dinas keluar, pengembang justru mengabaikannya.
Alih-alih membangun kembali tembok, ia malah semakin mengebut pengerjaan proyek dapur MBG.
Bahkan, warga menemukan bahwa bangunan proyek itu kini telah melewati batas tembok yang dijebol.
Bangunan itu diduga telah 'mencaplok' fasilitas umum (fasum) milik perumahan.
“Itu bangunan mereka jadi sedikit masuk ke fasum (fasilitas umum) perumahan mba," ujar AB.