Berita Banyumas

Momen Haru Napi Kasus Terorisme di Banyumas Ikut Apel di Banyumas, Terima Bendera Merah Putih

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mantan napi teroris (napiter) di Kabupaten Banyumas mengikuti apel pagi sekaligus menerima bendera merah putih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Senin (5/8/2024).

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sejumlah mantan napi teroris (napiter) di Kabupaten Banyumas mengikuti apel pagi sekaligus menerima bendera merah putih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Senin (5/8/2024). 


Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banyumas, Junaedi mengatakan pembagian bendera merah putih bertujuan meningkatkan nasionalisme. 


Pembagian diberikan kepada mereka para ASN meskipun tidak ikut berjuang tapi supaya ikut meresapi makna kemerdekaan. 


"Kita ajak agar mengisi dalam hal positif. 


Ada dibagi sebanyak 2.000 bendera secara simbolis kepada para camat agar dibagi kepada masyarakat Banyumas," terangnya kepada Tribunbanyumas.com usai apel di depan Pendopo Si Panji, Purwokerto.

Baca juga: Rangkaian Kegiatan HUT RI di Cilacap, Mulai Pertandingan Olahraga hingga Lomba Permainan Tradisional


Sementara itu salah satu napiter, Sidiq Ibu Munardi, mengatakan merasa terharu atas bantuannya selama ini agar tetap mencintai NKRI.


"Terima kasih kepada Kesbangpol Banyumas yang tidak bosan dalam mendampingi. 


Kita ingin memperbaikinya dan kita cinta tanah air," ungkapnya. 


Selain itu hadir pula napiter dari sejumlah daerah sekitar seperti dari Purbalingga.


Para napiter tersebut tergabung dalam yayasan Darah Bakti Pertiwi.


Kurang lebih ada 11 napiter di Banyumas yang menerima bendera merah putih.


"Akan dipasang di rumah masing masing," imbuhnya.


Sidiq menceritakan dirinya divonis 3 tahun 4 bulan, dan menjalani kurungan 2 tahun 6 bulan.

Baca juga: Mahasiswa UMP Borong Medali di Kompetisi Karate Internasional UIN Walisongo Semarang


Ia menceritakan bahwa awalnya tidak mau ikut bimbingan NKRI.


Akan tetapi ia kembali pada NKRI setelah mendapat bimbingan intensif. 


"Asal muasal Nahdliyin, ketemu dengan yang mengarahkan ke daullah islam ISIS dan kyai itu sudah berangkat ke Suriah yang sekarang sudah meninggal," katanya. (jti) 

Berita Terkini