"Jadi, sebenarnya, banyak potensi di jepara. Kegiatan memasak pindang serani ini bisa jadi model tersendiri untuk mendukung ekonomi di Jepara, termasuk antusias masyarakat," ucapnya.
Pemkab Jepara, ke depannya, juga akan memperkenalkan hasil Kopi Tempur khas Kota Ukir.
"Ke depannya bahwa Jepara ini banyak potensi, contohnya kopi, (kopi) Jepara luar biasa, (kopi) tempur."
"Ada penyajiankan kopi khusus orang Jepara yang bisa menginggatkan Kabupaten Jepara sebagai penghasil kopi juga," tuturnya.
Dia berharap, kegiatan ini bisa mendorong warga Jepara, khususnya, perempuan, lebih maju.
"Harapannya, wanita Jepara terus maju membangun Jepara, menginggat PR Jepara masih banyak."
"Tentu, PR dari pemerintah pusat, stunting, kemiskinan, dan sebagainya ini perlu kami genjot. Saya minta, Jepara tetap berkarya," harapnya.
Baca juga: HUT Jepara, Pj Gubernur Jateng Singgung Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
Sementara, Ketua Muri Perwakilan Jawa Tengah, Sri Widayati, merespon baik pemecahan rekor memasak pindang srani massal.
Menurutnya, acara seperti ini bisa menjadi contoh daerah lain memperkenalkan potensi yang ada di setiap daerah masing-masing.
"Semoga, kegiatan hari ini meningkatkan kegemaran kita mengonsumsi pindang serani sehingga dapat mencegah stunting."
"Diangkatnya pindang serani sebagai makanan khas Jepara tentunya semakin dikenal, tak hanya di Jepara tetapi lebih luas," ucapnya.
Secara resmi, Muri mencatat kegiataan yang dipecahkan oleh Pemkab Jepara sebagai 'memasak pindang serani terbanyak dan dimakan bersama-sama'.
"Kami mengesahkan sajian pangan terbanyak, resmi tercatat di Muri dan dikukuhkan sebagai rekor dunia," ujarnya. (*)
Baca juga: Ratusan Jenazah Warga Palestina Ditemukan Terkubur di RS Nasser Khan Younis, Ada Anak dan Wanita
Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat 26 April 2024: Tak Bergerak