TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo ikut membuat sebuah dusun di Kabupaten Magelang terkenal.
Kenapa? Itu karena dusun tersebut memiliki nama sama dengan tersangka kasus tersebut, Ferdy Sambo.
Dusun yang terletak di Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, itu memiliki nama Sambo.
Melejitnya nama Dusun Sambo setelah kasus pembunuhan Brigadir J, dibenarkan Sekretaris Desa Podosoko, Kuwato (56).
Menurut Kuwato, sejak kasus penembakan Brigadir J menyedot perhatian publik, warga di luar Dusun Sambo kerap memberi pertanyaan menggelitik seputar nama dusun berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Magelang itu.
"Sering sekali ditanya sama warga dari luar (luar Dusun), 'Gimana, Sambo aman, Pak?'" ujarnya, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Ada yang Menangis saat Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Kompolnas Ungkap Suasana Sidang KKEP
Baca juga: Kapolri Tak Proses Surat Pengunduran Diri Ferdy Sambo, Nasib Sambo di Polri Ditentukan Sidang Etik
Kuwato menceritakan, ada juga warga yang iseng bertanya apakah di dusun tersebut ada warga bernama Ferdy.
"Ada juga yang bertanya apakah di Dusun Sambo ada warga bernama Ferdy. Saya bilang, kalau di Dusun Sambo, Ferdy akan menjadi Pardi," ucapnya sambil tertawa.
Ia menuturkan, dirinya pertama kali mendengar nama Sambo saat menonton televisi.
"Di televisi, ada Sambo itu, saya pribadi berpikir kenapa kok dusun saya, Dusun Sambo kok dibawa-bawa ke sana. Setahu saya, tulisan yang dieja Sambo itu juga hanya dusun saya. Saya juga bertanya-tanya, apakah Ferdy itu asal-usulnya dari Dusun Sambo," ungkapnya.
Ia kemudian memastikan bahwa Ferdy Sambo tak berkaitan dengan Dusun Sambo.
Asal-usul Dusun Sambo di Magelang
Lalu, seperti apa asal-usul Dusun Sambo?
Menurut Kuwato, nama "Sambo" dusun tersebut diambil dari nama leluhur masyarakat setempat, Wira Sambo.
Berdasarkan cerita sesepuhnya, Wira Sambo berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Sekitar tahun 1700-an, Wira Sambo tiba di tempat yang kini menjadi Dusun Sambo.
Dia tiba di sana karena daerah asalnya terjadi peperangan.
Wira Sambo kemudian dikenal sebagai penyebar agama Islam. Ia lantas dipanggil Kiai Wikono.
"Yang namanya Wira Sambo itu memang sampai sekarang dibuat cikal bakal (kelahiran Dusun Sambo). Wira Sambo adalah musafir, penyebar agama Islam, menjadi orang yang pertama kali masuk di wilayah dusun ini, yang waktu itu belum ada namanya," tuturnya.
Baca juga: Penyidik Bareskrim Polri Ambil Beberapa Koper Barang dari Rumah Ferdy Sambo di Magelang
Baca juga: Siswa SMP di Magelang Terancam Hukuman Mati, Bunuh Teman Sekelas karena Tepergok Curi HP
Di tempat tersebut, Wira Sambo tinggal bersama istrinya, Dewi Sekar Kenanga.
Kelak, nama istri Wira Sambo itu diabadikan menjadi Dusun Kenanga yang berlokasi tak jauh dari Dusun Sambo.
Seiring waktu, Wira Sambo dan istri mempunyai keturunan-keturunan yang kini masih banyak tinggal di Dusun Sambo dan sekitarnya.
Di Dusun Sambo, terdapat makam Wira Sambo. Setiap tanggal 10 bulan Ruwah dalam kalender Jawa, masyarakat kerap melakukan tradisi nyadran atau berziarah ke makam itu.
Di sana, warga berkumpul untuk mendoakan leluhur.
"Sebagian besar warga di sini adalah keturuan Kiai Wikono, ada juga yang tinggal di luar dusun tapi kalau nyadran, kami semua berkumpul, berdoa bersama dan menggelar tradisi-tradisi."
"Warga yang ikut nyadran bisa sampai 600-700-an orang," terangnya. (Kompas.com/Ika Fitriana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dusun Sambo di Magelang Mendadak Populer, Sekdes Kerap Ditanya Warga Luar, "Di Sana Apakah Ada yang Bernama Ferdy?"".
Baca juga: SMA IT Al Irsyad Purwokerto Teratas. Berikut Daftar 10 SMA/SMK Terbaik Banyumas Menurut LTMPT
Baca juga: Prediksi Line Up Susunan Pemain PSIS Semarang Vs Dewa United: Tak Jauh Beda dengan Laga Terakhir
Baca juga: Tak Berubah! Berikut Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Senin 29 Agustus 2022
Baca juga: Kenaikan Tarif Ojol Ditunda Lagi, Kemenhub Beralasan Pertimbangkan Situasi Masyarakat