Berita Cilacap

Pemkab Cilacap dan 2 Perusahaan Lanjutkan Kerja Sama Pengolahan Sampah Sistem RDF di TPA Jeruk Legi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pembicara dalam acara webinar terkait perkembangan pengelolaan sampah berbasis RDF di TPA Jeruk Legi Cilacap, Rabu (3/3/2021).

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Pemkab Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) bersama PT Unilever Indonesia Tbk berkomitmen melanjutkan MoU pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) Jeruk Legi Cilacap, yang diresmikan Juli 2020.

Mereka juga bakal meningkatkan kapasitas pengumpulan dan pengelolaan sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi, yakni mengolah sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi terbarukan rendah emisi.

Hal ini terungkap dalam webinar yang digelar Rabu (3/3/2021). Webinar ini menghadirkan sejumlah mara sumber, di antaranya gubernur Jawa Tengah dan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, PT Unilever Indonesia, Kabupaten Cilacap, dan SBI.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, pengelolaan sampah masih menjadi permasalahan utama di Jawa Tengah.

Saat ini, masih banyak daerah yang menggunakan metode penimbunan atau landfill.

Baca juga: Diresmikan Luhut, Kini TPS di Cilacap Ini Bisa Olah 28.000 Ton Per Hari

Baca juga: Begini Cara Guru SMP Negeri Satu Atap 1 Cilacap Buang Kejenuhan Siswa Akibat Belajar Daring

Baca juga: Siswa TPQ Asal Banjarnegara Tenggelam di Pantai Congot Cilacap, Begini Kronologinya

Baca juga: Pemuda Asal Cilacap Ditangkap Polresta Banyumas. Mencuri Sejak 2019, Sasar Sekolah dan Balai Desa

Ini membutuhkan lahan sangat luas. Belum lagi, proses penguraian sampahnya lambat, dan berisiko menimbulkan pencemaran lingkungan.

Padahal, seiring kemajuan teknologi, pengelolaan sampah bisa dilakukan lebih bahik sehingga meminimalkan efek samping. Satu di antaranya, lewat metode RDF.

"Saya senang sekali mendengar hal ini, terutama karena adanya pihak swasta yang turut serta mengambil bagian, khususnya kepada PT Unilever Indonesia. Utamanya, ikut bekerjasama dengan pemerintah kabupaten Cilacap, mendorong pengolahan sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi ini menjadi lebih maksimal," katanya dalam rilis yang diterima, Kamis (4/3/2021).

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr Ir Novrizal Tahar mengatakan, pemerintah secara masif mendorong implementasi teknologi RDF untuk menyelesaikan permasalahan sampah di berbagai wilayah Indonesia.

"Kami melihat potensi besar RDF sebagai satu cara mencapai kemampuan pengelolaan sampah 100 persen pada tahun 2025. Tidak hanya tugas pemerintah, kolaborasi yang lebih erat dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya pihak swasta, dapat menjadikan teknologi ini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi sirkular melalui prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan," jelasnya.

Baca juga: Peragakan 53 Adegan, Pembunuh Dalang Rembang Hantamkan Balok Kayu 4 Kali ke Istri Anom Subekti

Baca juga: Vaksinasi bagi Lansia di Banyumas Dimulai Pekan Depan, Tahap Awal Hanya 5000 Sasaran

Baca juga: Tak Usah Galau, Dinkes Kota Semarang Mengatakan, Vaksin Sinovac Juga Ampuh Tangkal Virus Corona B117

Sementara Head of Corporate Affairs and Sustainability PT Unilever Indonesia, Nurdiana Darus, mengatakan, pihaknya akan turut mengurai permasalahan sampah mulai dari hulu ke hilir rantai bisnis, melalui berbagai bentuk kolaborasi.

"Sejak November 2020 lalu, kami berkomitmen membantu pemerintah Cilacap meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruk Legi. Dari semula sebanyak 120 ton per hari di tahun 2020, menjadi lebih dari 200 ton per hari dalam 5 tahun ke depan," paparnya.

Hal itu diwujudkan melalui kontribusi dalam pengadaan armada pengangkutan sampah.

Kapasitas sampah terolah di fasilitas RDF Jeruk Legi dari semula hanya melayani Kota Cilacap di tahun 2020.

Kini, merambah ke kecamatan lain di kabupaten Cilacap meliputi Kroya, Sidareja, dan Majenang.

Sebagai langkah nyata, Direktur Manufaktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Ir Lilik Unggul Raharjo mengatakan, pihaknya memanfatkan bahan bakar alternatif dari sampah yang dihasilkan dari fasilitas pengolahan sampah atau RDF milik Pemkab Cilacap.

Menurutnya, hal itu untuk membantu menjaga lingkungan agar tetap berkelanjutan serta menciptakan ekonomi sirkular.

Kerja sama SBI dengan Unilever Indonesia ini mencerminkan sinergi yang saling melengkapi.

Baca juga: Terima 10 Ribu Dosis Vaksin Covid-19, DKK Karanganyar Geber Vaksinasi bagi 137.117 Lansia

Baca juga: Kondisi Myanmar Memanas, 38 Demonstran Tewas dalam Sehari saat Aksi Protes Kudeta Militer

Baca juga: Penyemprotan Disinfektan Digelar Lagi di Pemalang, 14 Mobil Polisi Dikerahkan Jangkau Pelosok Desa

Unilever Indonesia berperan membantu pemerintah Cilacap dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah terolah pascakonsumsi sebagai bahan baku RDF.

"Kami berperan dalam memproses sampah tersebut guna menghasilkan RDF berkualitas yang kemudian diserap oleh sejumlah pabrik kami sebagai sumber energi ramah lingkungan," terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri, turut berkomentar terkait teknologi RDF yang diibaratkan seperti sebuah mobil yang bisa menambah kecepatan.

Saat ini, stok sampah di fasilitas RDF Jeruk Legi bisa dikatakan belum maksimal.

Dengan adanya kerja sama antara pihaknya, Unilever Indonesia, dan SBI, Awaluddin percaya, pengumpulan sampah akan menjadi lebih masif sehingga kapasitas mesin RDF juga nantinya akan dapat lebih ditingkatkan. (Tribunbanyumas/jti)

Berita Terkini