Berita Jawa Tengah

Mau Lapor Jalan Rusak? Pemprov Jateng Tunjukkan Cara Mudahnya, Warga Cukup Unduh Aplikasi Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan aplikasi Jalan Cantik, laporan masyarakat terkait jalan rusak atau berlubang di wilayahnya, Rabu (23/12/2020).

Ganjar juga berharap agar kabupaten/kota bisa menyediakan saluran atau platform yang bisa digunakan jika masyarakat ingin mengadu soal jalan rusak.

Baca juga: Gereja Katedral Purwokerto di Banyumas Tak Menerima Jemaat Tamu saat Misa Natal

Baca juga: Stasiun Purwokerto Buka Layanan Rapid Test Antigen, Calon Penumpang KA Diminta Tes H-1 Keberangkatan

Baca juga: Omset Layanan Jujag Jujug Sudah Capai Rp 132 Juta, Transaksi Tertinggi di Pasar Segamas Purbalingga

"Biasanya ada yang melapor jalan, tapi itu jalan nasional atau kabupaten/kota."

"Tapi daripada kami suruh untuk lapor kepada yang berwenang, ya sudahlah dikumpulkan di kami saja, satu titik, nanti kami laporkan," tandasnya.

Musim hujan ini, berakibat munculnya banyak jalan berlubang baik jalan nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga jalan desa.

Selain faktor cuaca, juga karena faktor beban kendaraan dengan muatan over dimension dan overload (odol).

"Kondisi kualitas jalannya apalagi yang aspal sudah lama tidak terawat biasanya kalau musim hujan lebih parah."

"Satu karena terkena air, kedua karena bencana, ketiga odol, itu yang terjadi," jelasnya.

Dalam kondisi dengan intensitas hujan yang sering, kata dia, tidak mungkin dilakukan perbaikan total atau menyeluruh pada jalan beraspal.

Hanya saja, yang dilakukan pihaknya yakni dengan menambal jalan atau tambal sulam untuk sementara waktu.

"Di akhir tahun ini, acara tahunannya semua standby jalan rusak ditambal semua."

"Karena saat ini tidak mungkin di-overlaid (dilapisi aspal total), tidak mungkin karena cuaca, musim hujan," kata Ganjar.

Untuk melakukan tindakan sementara dengan menambal lubang, pihaknya menurunkan tim atau pengamat jalan.

Satu orang bertugas mengamati jalan sepanjang 20 kilometer.

Ia juga meminta pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan hal serupa agar jalan di provinsi ini bisa ditata.

"Biasanya pemerintah kabupaten/kota, kami minta hitung lubangnya, ada berapa."

"Lalu kami tanya kapan akan ditambalnya," Gubernur menambahkan. (Mamduh Adi)

Baca juga: DPRD dan Pemkab Purbalingga Sepakat Tetapkan 4 Perda, Disiplin Warga Soal Prokes Mulai Diatur

Baca juga: Tertangkap Lagi, Produsen Tuak di Banjarnegara Ini Belum Puas Divonis Sebulan Kurungan

Baca juga: Jalur Bantar-Suwidak Wanayasa Banjarnegara Longsor, Penyaluran Logistik Korban Longsor Tersendat

Berita Terkini