TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Momentum Libur Natal dan Tahun Baru biasanya dibarengi lonjakan wisatawan di sejumlah objek wisata.
Tak terkecuali di Kawasan Wisata Dieng yang menjadi pusat andalan wisatawan di Jawa Tengah.
Karenanya, Disbudpar Kabupaten Banjarnegara telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan.
Baca juga: Bukannya Ikan, Jaring Nelayan Ini Malah Tangkap Buaya Sepanjang 1 Meter di Waduk Mrican Banjarnegara
Baca juga: Pemprov Jateng Tak Cepat Merespon, Bupati Banjarnegara Tambal Jalan Gunakan Uang Pribadi
Baca juga: Hingga Awal Desember, Wisata Dieng dan Curug 7 Sigaluh Setor Rp 7,1 Miliar ke PAD Banjarnegara
Baca juga: Hati-hati, Jalur ke Dieng via Banjarnegara di Banjarmangu Rawan Longsor
Untuk diketahui, sejak dibuka kembali di masa adaptasi kebiasaan baru, pada Agustus 2020, objek wisata Dieng yang dikelola Pemkab Banjarnegara kembali diserbu wisatawan.
Tentunya, pengelola menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebab, wisatawan datang dari berbagai daerah yang tidak diketahui riwayat kesehariannya.
Kepala UPT Dieng Disbudpar Kabupaten Banjarnegara, Sri Utami mengatakan, sejak dibuka Agustus 2020, Dieng dikunjungi sekira 10 ribu di tiap libur akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Tetapi sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di DKI Jakarta, sekira September 2020, terjadi penurunan wisatawan.
"Setelah PSBB, turun 50 persen, kunjungan Sabtu-Minggu hanya sekira 5 ribu pengunjung, " katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (12/12/2020).
Utami mengatakan, pada libur Nataru tahun ini, kunjungan diperkirakan meningkat dari hari biasa.
Tetapi ia tidak bisa memastikan prosentase peningkatan itu karena masih dalam nuansa pandemi.
Terlebih pemerintah telah memutuskan memangkas masa libur akhir tahun dan cuti bersama untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Pihaknya pun telah mengantisipasi lonjakan wisatawan di libur Nataru ini.
Yang jelas, protokol kesehatan akan selalu ditekankan, baik untuk petugas maupun wisatawan.
Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Satgas Covid 19 setempat dan Puskesmas terdekat.
Jumlah petugas juga akan ditambah untuk meningkatkan pelayanan.
Petugas akan senantiasa mengingatkan pengunjung untuk menaati protokol kesehatan di kompleks wisata menggunakan pengeras suara.
Disamping itu, pihaknya akan melibatkan aparat keamanan terkait kegiatan pengamanan saat terjadi kepadatan pengunjung.
"Kami mempersiapkan protokol kesehatan, baik untuk wisatawan maupun petugas," katanya. (Budi Susanto)
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, 240 Liter Cairan Disinfektan Disemprotkan di Jalanan Kota Semarang
Baca juga: Transformasi Digital Kota Tegal, Pemkot Mulai Rencanakan Penerapan Kabel Telekomunikasi Bawah Tanah
Baca juga: Dijadwalkan Mulai Pekan Depan, Tes Usap Massal Bagi Ribuan ASN dan Guru di Temanggung
Baca juga: Lahan Lereng Gunung Sindoro-Sumbing di Wonosobo Diproyeksi Jadi Tempat Budidaya Bawang Putih