TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik -Terpusat (SPALD)-T dibangun di Daleman RT 03 RW 09 Lingkungan Manggung, Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar untuk meminimalisir pencemaran lingkungan karena limbah rumah tangga.
SPALD-T yang dibangun di atas tanah kas desa itu dapat menampung air limbah yang dihasilkan dari rumah warga sekitar.
Baca juga: Terkumpul Rp 4,1 Juta, Hasil Denda Operasi Masker di Karanganyar Selama Sebulan
Baca juga: Acara Hajatan Minta Disetop Dua Pekan di Karanganyar, Masih Banyak Warga Langgar Protokol Kesehatan
Baca juga: DBD di Karanganyar Menurun Hingga Oktober, Tapi Dinas Kesehatan Temukan Fakta Ini
Baca juga: Pemkab Kebumen Bakal Relokasi 8 Rumah di Kawasan Tanah Labil di Grenggeng Karanganyar
Air limbah tersebut lantas diolah dan disaring sehingga ketika dibuang ke sungai tidak mencemari lingkungan.
Di tempat pengolahan berukuran 12 x 30 meter itu juga dikembangkan budidaya tanaman sayur seperti cabai, terong, kangkung, serta kolam lele.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Karanganyar, Agus Cipto Waluyo menyampaikan, IPAL ini kapasitasnya 150 KK dengan 53 saluran rumah (SR).
"Anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020 senilai Rp 490 juta," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (6/11/2020).
Wakil Ketua Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KSM) Manggung Jaya, Suratno menjelaskan, pembangunannya SPALD-T dilakukan selama tiga bulan.
Dengan adanya pengolahan limbah ini, air limbah rumah tangga dari warga sekitar akan disalurkan dan diolah di SPALD-T.
"Proses penguraiannya sekira 3 minggu sampai 1 bulan, baru aromanya hilang (tidak berbau)," ucapnya.
Dia mengungkapkan, selain untuk mengolah limbah, di tempat tersebut juga dimanfaatkan untuk menanam sayur serta budidaya lele.
Lanjut Suranto, air limbah yang telah diolah belum diuji di laboratorium.
"Pendamping akan mengambil sampel untuk diuji ke laboratorium DLH supaya tahu standar baku mutunya," jelasnya.
Sementara Bupati Karanganyar, Juliyatmono menambahkan, setiap menghadiri acara masyarakat selalu diingatkan soal pentingnya sanitasi.
Dengan adanya SPALD-T ini dapat menjadi percontohan di wilayah lain seperti daerah kumuh dan perumahan.
Selain untuk mengolah limbah, juga dilakukan pendataan lingkungan sehingga terlihat rapi dan indah.
"Untuk kawasan kumuh atau perumahan, ini bagus jadi model," imbuhnya. (Agus Iswadi)
Baca juga: Dodi Kangen Keluarga, Mengintip Keseharian Pasien ODGJ di Panti Sosial Eks Psikotik Cilacap
Baca juga: Dua Dokter Gigi RSGM Positif Covid-19, Begini Pernyataan Pihak Unsoed Purwokerto
Baca juga: Pengusaha Lokal Purbalingga Akhirnya Bisa Ekspor Gula Kristal, 20 Ton Dikirim ke Malaysia
Baca juga: Berlaku Mulai Januari 2021, Upah Pekerja di Banjarnegara Minimal Wajib Rp 1.798.979