Berita Kesehatan
DBD di Karanganyar Menurun Hingga Oktober, Tapi Dinas Kesehatan Temukan Fakta Ini
Berdasarkan data yang dihimpun dari DKK Karanganyar, DBD tercatat ada 282 kasus hingga Oktober 2020.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga Oktober 2020, mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Meski begitu, masyarakat diminta tetap disiplin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Berdasarkan data yang dihimpun dari DKK Karanganyar, DBD tercatat ada 282 kasus hingga Oktober 2020.
Baca juga: Pemkab Banyumas Bakal Relokasi 8 Rumah di Kawasan Tanah Labil di Grenggeng Karanganyar
Baca juga: Kasus Terus Meningkat, Bupati Karanganyar Sebut Warga Sudah Abai Terhadap Covid-19
Baca juga: Apindo Karanganyar Minta UMK 2021 Tidak Naik, Alasannya Kondisi Perusahaan Belum Stabil
Baca juga: Klaster Perkantoran di Karanganyar, Purwati Sebut Pegawai Positif Covid-19 Tinggal di Jember
Kebanyakan kasus terjadi di Kecamatan Gondangrejo dan Colomadu.
Sedangkan pada Oktober 2019 tercatat terdapat 838 kasus.
Kasi P2PM DKK Karanganyar, Winarno menyampaikan, ada beberapa faktor kasus DBD pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Kasus DBD biasanya mengalami peningkatan setelah musim penghujan.
"Kasus biasanya tinggi saat musim hujan."
"Desember itu biasanya telur baru menetas dan sudah mulai dewasa pada Januari."
"Kami imbau masyarakat supaya disiplin melakukan PSN," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (3/11/2020).
Dia menjelaskan, apabila melihat data pada tahun ini, kasus DBD kebanyakan terjadi di Kecamatan Gondangrejo dan Colomadu.
Menurutnya, ada beberapa penyebab banyaknya kasus di wilayah tersebut, utamanya terkait PSN.
Saat dilakukan pengecekan di rumah warga masih ditemukan jentik nyamuk.
Selain itu mobilitas penduduk yang tinggi serta kawasan padat permukiman.
"Kami imbau giatkan PSN karena ini sudah musim hujan."