Berita Jawa Tengah

Pengelola Wisata Abai Protokol Kesehatan, Pemkab Kendal Tak Segan Tutup Paksa

Penulis: Saiful Masum
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengunjung sedang melihat pertunjukan ikan lumba-lumba di kawasan Pantai Cahaya Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari, Selasa (8/9/2020).

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Sebagaimana tempat-tempat umum seperti pasar yang ditutup sementara lantaran ditemukan warga positif Covid-19, Pemkab Kendal juga akan menutup tempat wisata manakala ditemukan kasus sama, baik pengunjung maupun petugas.

Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Kendal, Moh Toha dalam launching Wisata Siaga Candi 2020 Pantai Cahaya Desa Sendang Sikucing, Kecamatan Rowosari bersama Polres Kendal dan Kodim 0715 Kendal.

Masih Ada 377 Pekerja yang Dirumahkan di Kendal, Disnaker Coba Upayakan Hal Ini

Kandas Tak Dapat Rekomendasi di Pilkada Kendal, Mirna Annisa: Gerindra Sudah Bijak Ambil Keputusan

Lingkungan Pendopo Setda Kendal Dibenahi Lagi, Bagian Tengah Taman Dikonsep Mirip Bunga Teratai

Moh Toha menyampaikan, Pemkab Kendal telah mengizinkan semua pengelola sektor pariwisata untuk bisa membuka kembali tempat wisata.

Terkecuali wisata air sebagaimana instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Hal tersebut guna memulihkan ekonomi masyarakat Kendal terlebih yang bertempat tinggal dan mencari penghasilan di wilayah tempat wisata.

Akan tetapi, Moh Toha menegaskan, semua pengelola tempat wisata harus memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan.

Hal itu guna mencegah terjadinya klaster baru penularan Covid-19.

Pemkab Kendal pun tak segan-segan menutup tempat wisata manakala ditemukan pengunjung atau petugas yang terpapar Covid-19.

"Wisata jalan, kami harapkan ekonomi warga mulai meningkat."

"Kami berharap juga launching ini dapat menjadi pemasukan ekonomi di Kendal dan menjadi objek percontohan."

"Upaya meningkatkan ekonomi dan pencegahan berjalan beriringan," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (8/9/2020).

Untuk mendisiplinkan masyarakat, Satgas Penanganan Covid-19 terus melakukan sosialisasi secara maksimal melalui disiplin 3M.

Yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Keluar rumah harus pakai masker, jangan diturunkan ke dagu."

"Memang tidak enak, tetapi lebih tidak enak kalau sakit."

"Begitu juga pengelola tempat harus menyiapkan pelayanan dan tempat yang bersih, dan aman."

"Ini harus harus dipersiapkan sejak dini untuk pengunjung," tegasnya.

KBM Tatap Muka Terancam Ditunda Lagi di Banyumas, Dindik Tunggu Instruksi Tim Gugus Tugas

Ingin Belajar Cara Kelola Mall Pelayanan Publik, Pemkab Karanganyar Kunjungi Banyumas

Warga Getasan Semarang Bikin Gerakan Infak Sayur, Berharap Pembangunan Masjid Cepat Selesai

Dandim 0715 Kendal, Letkol Inf Imam Widhiarto mengatakan, tak dipungkiri saat pandemi Covid-19, sektor pariwisata lesu.

Pengelola harus berjibaku melakukan perawatan tanpa ada pemasukan.

Juga saat tempat wisata mulai dibuka.

Besarnya biaya operasional tak sebanding dengan pemasukan.

Dia berharap dengan penerapan protokol kesehatan yang bagus, masyarakat tidak takut untuk mengisi liburan setelah dihantui kejenuhan selama pandemi melanda.

"Kuncinya jangan terlalu cemas, selama mematuhi protokol kesehatan."

"Juga diperlukan ikhtiar, buat suasana hati tetap merasa nyaman," ujarnya.

Kapolres Kendal, AKBP Ali Wardana menambahkan, wabah virus corona merupakan satu hal ujian bagi manusia.

Banyak hal keburukan dapat terhindarkan saat Covid-19, seperti halnya perebutan kekuasaan maupun daerah perairan antar negara.

Meski begitu, masyarakat Indonesia perlu sadar agar pandemi ini segera berakhir.

Sehingga ekonomi warga kembali stabil.

Satu di antaranya dengan membuka kembali pariwisata.

Namun pihaknya juga berharap dengan dibukanya kembali tempat wisata juga tetap fokus pada pencegahan Covid-19 agar bergerak beriringan.

"Sudah ada peraturan yang mengatur dan menyadarkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan."

"Meski diizinkan buka guna memulihkan ekonomi, kami yakin akan bertindak tegas jika ditemukan pengunjung atau petugas yang positif corona," tegasnya.

Direktur PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) Pantai Cahaya, Yanuar Handoko menegaskan, pihaknya akan lebih selektif kepada wisatawan yang hendak berkunjung ke Pantai Cahaya.

Katanya, petugas secara otomatis tidak memperbolehkan pengunjung masuk tanpa memakai masker.

Apabila ada pengunjung yang ngeyel, pengelola akan berkordinasi dengan tim gugus kecamatan untuk memberikan arahan agar melengkapi protokol kesehatan.

"Kami juga sudah siapkan ruang isolasi guna mengantisipasi pengunjung atau petugas yang tiba-tiba sakit atau pingsan di dalam."

"Itu guna mengantisipasi bahaya Covid-19," tutupnya. (Saiful Ma'sum)

Revitalisasi Alun-alun Kota Tegal, Pelaksana Proyek: Tiga Hari Pemerataan Lahan

Satu Pelaku Ditangkap Polisi di Wangon Banyumas, Kasus Perampokan Pedagang Pasar Induk Ajibarang

28 SMP dan 109 SD Bakal Jadi Pilot Project KBM Tatap Muka di Cilacap

Berita Terkini