TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - PGRI Jateng turut angkat bicara berkait paut pelaksanaan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hubungan tiga organisasi besar yaitu Muhamadiyah, NU dan PGRI dengan Kemendikbud sempat memanas beberapa waktu lalu.
Hal itu dikarenakan pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kemendikbud yang dianggap janggal.
• Faktor-faktor Penyebab PGRI Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Polisi Usut Kasus Pencurian Mayat di Kuburan, Jenazah T di TPU Karang Bahagia Bekasi Hilang
• Ceritanya Wilayah Sini Tempat Pembuatan Candi, Dulunya Kesaksian Warga soal Situs Kuno di Dieng
Buntut dari tak sejalannya pemirkiran pelaksanaan program Kemendikbud mengakibatkan tiga organisasi besar itu mundur dari pelaksana POP.
Pengunduruan diri dari POP pun diikuti oleh organisasi tingkat wilayah seperti Pimpinan Wilayah (PW) Muhamadiyah Jateng.
Pasalnya organisasi di daerah mengikuti keputusan organisasi pusat.
Selain PW Muhammadiyah Jateng, PGRI Jateng juga menanggapi keputusan pengurunduran diri dalam POP yang dilakukan oleh organisasi pusat.
Saat dikonfirmasi Tribunjateng.com, melalui sambungan telpon, Ketua PGRI Jateng, Muhdi, menjelaskan bahwa PGRI Jateng tak ikut dalam program POP.
"Yang ikut program POP dari Kemendikbud Pengurus Besar (PB) PGRI bukan Provinsi Jateng," jelasnya singkat, Minggu (26/7/2020).
Dilanjutkannya, PB PGRI bukan melakukan penolakan terkait program POP yang dilaksanakan Kemendikbud.
"PB PGRI mundur namun tidak melakukan penolakan, dan hal tersebut sudah disampaikan lewat pernyataan PB PGRI secara langsung," ucapnya.
Mundur karena 5 pertimbangan
Sebelumnya diberitakan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memutuskan untuk tidak bergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Keputusan tersebut disampaikan dalam keterangan tertulis PGRI tentang Pernyataan Sikap PGRI Terkait Program Organisasi Penggerak Kemendikbud RI.
Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi mengatakan ada sejumlah pertimbangan PGRI mundur sebagai peserta Organisasi Penggerak Kemendikbud meski telah menjadi organisasi penggerak terpilih.