TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Pelatih Kendal Tornado FC Stefan Keeltjes menilai, timnya terus menunjukkan progres positif dua pekan menuju Championship Liga 2 2025/2026.

Stefan menilai, anak asuhnya menunjukkan perkembangan dari aspek fisik, mental, maupun taktikal. 

Meski demikian, ia mengakui, masih ada persoalan yang harus segera dibenahi, terutama dalam urusan penyelesaian akhir.

"Dari sisi persiapan, anak-anak semakin hari semakin menunjukkan perkembangan yang bagus."

"Hanya saja, problem kami ada di scoring."

"Tim ini sulit dikalahkan tetapi juga sulit mencetak gol."

"Itu yang menjadi pekerjaan rumah kami, bagaimana bisa mencetak gol lebih banyak dengan variasi serangan," ungkap Stefan Keeltjes, Minggu (24/8/2025).

Baca juga: Segrup dengan Mantan, Ebes Anto Tak Gentar. Derby Panas Jateng Tornado FC vs PSIS Dimulai November

Terkait komposisi skuad, Stefan menambahkan, masih ada beberapa posisi yang perlu diperkuat. 

Kendati demikian, manajemen tidak ingin terburu-buru dalam merekrut pemain baru.

"Masih ada beberapa posisi yang harus kami tambah tapi kita akan selektif."

"Kami ingin mencari pemain muda yang benar-benar berkualitas, punya karakter baik, dan setidaknya sudah punya jam terbang, jadi tidak benar-benar mentah," jelasnya.

Pemain Asing Masih Adaptasi

Sementara, untuk legiun asing Tornado FC, pelatih menilai, dua pemain yang sudah bergabung masih dalam proses adaptasi. 

Baca juga: Pasti! PSIS Berbagi Kandang dengan Tornado FC di Stadion Jatidiri Semarang

Pemain asing yang dimaksud adalah Juan dan Patrick Cruz.

"Untuk pemain asing, Juan sejauh ini performanya sesuai harapan meskipun ia masih butuh waktu adaptasi."

"Saya yakin, di kompetisi nanti, dia akan tampil lebih baik."

"Sedangkan Patrick Cruz, saya lihat, awalnya agak kaku karena terlalu banyak nge-gym."

"Maka dari itu, kami ubah program latihannya agar lebih banyak dengan bola," kata Stefan.

Ia optimistis, dengan penyesuaian latihan dan pembenahan di lini depan, performa Tornado FC akan lebih maksimal saat kompetisi resmi dimulai. (*)