TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Bulan ini, April 2020, umat Islam bakal menyambut bulan suci Ramadan.
Namun ada yang berbeda bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada Ramadan kali ini ada tantangan tersendiri.
Umat Islam terpaksa melaksanakan ibadah Ramadan di tengah kekhawatiran akan infeksi pandemi Covid-19 yang telah memakan banyak korban.
Terkait Ramadan, sidang isbat penentuan awal Ramadan juga akan segera digelar.
• Khawatir Ada Longsor Susulan, 60 Warga Karangpucung Cilacap Mengungsi
• Sembilan Warga Dayeuhluhur Cilacap Terdampak Banjir, Luapan Sungai Cilubang
• BREAKING NEWS, Dua Warga Cilacap Positif Corona, Miliki Riwayat Bepergian ke Lembang Bandung
• Kedua Warga Cilacap Positif Corona Miliki Riwayat Perjalanan dari Lembang Bandung, Ini Kata Bupati
Namun, sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1441H pada 23 April 2020 digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Gelaran sidang isbat tahun ini akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui video konferensi atau sambungan komunikasi jarak jauh.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, sidang isbat via video konferensi menjadi bagian upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Isbat awal Ramadan akan kami gelar dengan kehadiran peserta yang terbatas, selebihnya secara video konferensi," kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Minggu (5/4/2020).
Nantinya peserta yang hadir dibatasi, hanya perwakilan MUI, DPR, dan Badan Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya.
Serta pejabat eselon I dan II dari Ditjen Bimas Islam.
Sementara yang lain dapat mengikuti melalui saluran komunikasi dalam jaringan (daring) yang akan disiapkan tim Kementerian Agama.
"Sidang dimulai sebelum maghrib, diawali paparan posisi Hilal awal Ramadan 1441H oleh Cecep Nurwendaya," kata Kamaruddin.
Pengumuman sidang akan diumumkan Menteri Agama, Fachrul Razi melalui jumpa pers yang bisa diikuti tim media dari kantor masing-masing.
• Tidak Patuh, Empat ODP Purwokerto Dijemput Paksa, Hasil Rapid Test Positif
• Kejagung Bernapas Lega, Kajari Bantul Dipastikan Sembuh, 20 Hari Zuhandi di Ruang Isolasi
• Masa Social Distancing Diperpanjang Hingga 19 April, Tak Mau Ada Kekacauan di Korea Selatan
• Klub Liga Inggris Terancam Bangkrut Musim Ini, Burnley Bakal Tutup Agustus, Merugi Rp 100 Miliar
Paskah di Rumah
Kemenag RI juga mengimbau umat Kristiani untuk merayakan Jumat Agung pada 10 April 2020 dan Perayaan Paskah pada Minggu 12 April 2020, di rumah masing-masing.
Imbauan Ditjen Bimas Kristen Kemenag itu, berkenaan dengan pandemi virus corona atau Covid-19 yang mewabah di dunia bahkan Indonesia.
"Untuk Perayaan Paskah, Ditjen Bimas Kristen mengimbau kepada Pimpinan Gereja agar dilaksanakan di rumah masing-masing," kata Direktur Urusan Agama Kristen, Janus Pangaribuan, Minggu (5/4/2020).
Janus mengatakan, Ditjen Bimas Kristen telah mengirimkan surat imbauan tersebut kepada Pimpinan Persekutuan Gereja Aras Nasional dan Pimpinan Induk Gereja/Sinode di seluruh Indonesia.
"Kami mendorong agar Perjamuan Kudus digelar di rumah, sesuai dengan tata gereja masing-masing," tuturnya.
Bagi gereja yang telah terlanjur membuat persiapan seperti perjamuan Kudus, ia mengimbau agar pimpinan gereja dapat menundanya.
"Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja/Sinode seluruh Indonesia akan menggelar perayaan, kami berharap pelaksanaan Perjamuan Kudus bisa ditunda."
"Hingga bencana pandemi Covid-19 selesai, atau dilaksanakan di rumah masing-masing," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Intisari.grid.id berjudul "Catat! 23 April 2020 Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan Dilaksanakan, Demi Cegah Infeksi Virus Corona Sidang Bakal Digelar dengan Cara Berbeda"
• Perempuan Asal Pati Positif Corona Tanpa Gejala, Safin: Tinggal di Asrama Kantor Swasta di Kudus
• Bukti Masih Banyak Warga Tidak Peduli Virus Corona, Update 5 Maret: Tambah 181 Positif Covid-19
• PDP Asal Kejobong Juga Meninggal, Bupati Purbalingga: Perempuan Usia 54 Tahun