Berdasarkan riwayat perjalanan diketahui pada 24 Februari 2020 pasien sempat melakukan perjalanan ke Surakarta.
Kemudian pada 9 Maret 2020 pasien muncul gejala, dan masuk ke RS Hermina Purwokerto pada 18 Maret 2020.
Selanjutnya pasien tersebut dirujuk ke RSMS Purwokerto pada 20 Maret 2020.
Pada saat itu juga, sampel swab langsung dikirim ke Laboratorium BBTKLPP Yogyakarta.
"Namun sampai dengan sekarang hasil tes laboratorium belum keluar."
"Karena hasil tes belum keluar, maka meninggalnya belum tentu karena virus corona," jelas Bupati Banyumas kepada TribunBanyumas.com, Selasa (24/3/2020).
Bupati berharap masyarakat tidak panik, namun tetap jaga dan waspada.
Oleh sebab itu cara pemandian dan penguburan jenazah tetap akan diberlakukan sesuai SOP Covid-19, demi ke hati-hatian dan kewaspadaan bersama.
"Saya mohon keluarga dapat memakluminya," imbuhnya.
Kepada masyarakat, Bupati berpesan tetap jaga jarak dengan orang minimal 1,8 meter.
Jangan menyentuh wajah kalau tangan tidak steril.
"Maka sterilkan terlebih dahulu tangan dengan cara cuci tangan pakai sabun di air mengalir."
"Perkuat daya tahan tubuh dengan perbanyak makan sayuran dan buah-buahan dan olahraga."
"Hati tetap tenang dan sabar sembari berdoa untuk keselamatan bersama," pungkasnya.
• Kisah Seorang Ibu Panik Ketahui Bayinya Divonis Positif Corona, Begini Awal Gejalanya
• Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona
• Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu
• Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng
Kondisi Pasien Positif Membaik