TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pasien positif corona atau Covid-19 di Jawa Tengah bertambah dua orang.
Dua pasien itu saat ini telah dirawat di RSUP dr Kariadi Kota Semarang, Kamis (19/3/2020).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan, saat ini di Jawa Tengah ada 2.202 orang dalam pemantauan (ODP) dan 97 pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.
• Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Bojanegara, Polres Purbalingga: Segera Tetapkan Tersangka
• Hendak Dibangun Flyover, Pedagang Pasar Kroya Cilacap Kabarnya Menolak, Ini Kata Ketua Paguyuban
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
"Saat ini total di Jawa Tengah ada 12 pasien positif corona. 9 pasien dirawat, 3 meninggal dunia," kata Ganjar saat ditemui di Puri Gedeh, Kamis (19/3/2020) malam.
Kepada Tribunbanyumas.com, Ganjar membeberkan, 9 pasien positif corona itu dirawat di beberapa rumah sakit.
Yakni di RSUP dr Kariadi Semarang (4 pasien), RSUD Moewardi Surakarta (3 pasien), RSUD Tidar Magelang (1 pasien), dan RSUD Wongsonegoro Semarang (1 pasien).
Kabid Pelayanan Medik RSUP dr Kariadi Semarang, Nurdopo Baskoro membenarkan ada dua pasien baru yang positif corona.
"Dua pasien itu awalnya statusnya PDP. Tetapi saat ini statusnya dinaikkan menjadi positif corona," jelasnya.
Terkait asal pasien, Baskoro enggan mengatakan secara jelas, apalagi detail.
Namun, dia mengatakan satu di antaranya merupakan warga Semarang.
Menurutnya, pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Mereka tertular transmisi lokal, pergi ke satu daerah dan tertular," terangnya.
• Ditangkap Polisi, Produsen Gula Pasir Oplosan di Cilacap, Dijual di Warung dan Pasar Tradisional
• Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu
• Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng
Cek Website Corona Jateng
Masyarakat, lanjut Gubernur Ganjar, dapat mengupdate data melalui website corona.jatengprov.go.id.
Dalam website tersebut, telah diterangkan data jumlah pasien, peta persebaran, hingga rumah sakit yang menangani.
"Termasuk kami siapkan aplikasi self assesment untuk masyarakat, agar bisa melaporkan apabila pernah kontak dengan pasien positif corona."
"Kami minta masyarakat membantu kami dengan memberikan informasi yang jujur melalui aplikasi itu," tegasnya.
Informasi dari masyarakat itu, lanjut Ganjar Pranowo, sangat membantu dalam penanganan selanjutnya.
Dengan informasi itu, tracking akan mudah dilakukan dan penyebaran dapat ditekan.
Apalagi lanjut dia, pemerintah saat ini telah mempersiapkan alat rapid test untuk melakukan pengecekan massal.
Jika alat tersebut sudah siap, maka dapat digunakan melakukan pengecekan kepada mereka-mereka yang berpotensi terjangkit.
"Kalau alat rapid test nya datang, maka yang menjadi prioritas diperiksa adalah orang-orang yang telah melaporkan melalui aplikasi itu."
"Jadi ini nanti targetnya bisa fokus," tegasnya.
• 13 Warga Purbalingga Berstatus PDP Virus Corona, Tersebar di Lima Rumah Sakit
• Gubernur Ganjar: Penumpang Kapal Pesiar MV Columbus Hasilnya Negatif
• Pemilik RSKJ Mustajab Purbalingga Meninggal, Diseruduk Mobil Bak Terbuka, Sopir Menghilang
Pihaknya juga telah menyiapkan 303 ruang isolasi dan 56 rumah sakit untuk mengantisipasi meningkatnya penyebaran virus corona di Jawa Tengah.
Beberapa rumah sakit swasta, lanjut Ganjar, juga sudah menyatakan mau berpartisipasi membantu pemerintah.
"Namun itu semua tentu tidak akan cukup kalau masyarakat tidak mendukung dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan."
"Kurangi kerumunan, jaga pola hidup bersih, dan sehat, serta konsumsi multivitamin."
"Kalau sudah ada regulasi atau protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah, tolong ditaati," imbaunya.
Ganjar juga akan mengoptimalkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus melakukan sosialisasi.
Tindakan preventif harus terus dilakukan agar penyebaran virus ini dapat terkendali.
"Ketua RT/RW, kelurahan, kecamatan, TNI-Polri akan kami optimalkan untuk membantu menyampaikan ini kepada masyarakat hingga tingkat bawah."
"Ini butuh kerja sama semua pihak, saatnya bersama melawan virus corona," tutupnya. (Mamduh Adi)
• Hoaks, Kabar Pasien Meninggal Asal Kebumen Adalah Positif Corona
• Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona
• PSIS Semarang Menang Dua Kali Berturut-turut, Charlie Hospital Beri Bonus Rp 100 Juta