5 Penyakit yang Menjadi Momok Bagi Wanita. Tidak Menular, tapi Berisiko. Apa Saja?
TRIBUNBANYUMAS.COM - Penyakit tak mengenal usia, golongan, strata sosial, maupun jenis kelamin. Siapa saja bisa terserang penyaki apa saja.
Namun, beberapa faktor dapat memicu seseorang lebih berisiko penyakit tertentu.
Beberapa faktor itu antara lain usia, genetik, dan hormon. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor itu, ada beberapa penyakit yang lebih rentan menyerang wanita.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO (2015) menunjukkan, kematian akibat penyakit sebanyak 70 persen justru berasal dari penyakit tidak menular.
Untuk itu, Anda sebaiknya waspada terhadap beberapa jenis penyakit yang rentan menyerang wanita. Berikut beberapa di antaranya:
• Tepat 6 Tahun Pesawat Malaysia Airlines Hilang Secara Misterius 239 Orang Lenyap 7 Dari Indonesia
• RESMI! Pemohon SIM di Jateng Dikenakan Biaya Tambahan Tes Psikologi Rp50.000. Berapa Totalnya?
• Viral Foto Penampakan Anjing di Kawah Gunung Agung Bali saat Status Waspada III BPBD Sebut Asli
• Lebih Ganas dari Virus Corona di Indonesia, DBD Sudah Tewaskan 32 Orang Sejak Januari
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018) Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner wanita sebesar 1,6 persen.
Angka kejadian tersebut lebih tinggi dibandingkan prevalensi penyakit jantung koroner pada pria, yakni sebesar 1,3 persen.
Menurut dokter Cindy Pearson dari National Women's Health Network AS, kasus penyakit jantung pada wanita bisa lebih tinggi daripada pria karena banyak penderita yang tidak merasakan gejala penyakit tersebut.
Pasalnya, wanita sering tidak mengalami gejala nyeri dada yang khas menjadi tanda penyakit jantung.
• Pemohon SIM Harus Ikuti Tes Psikologi. Apa Urgensinya, Tak Lolos Bisa Mengulang?
Saat mengidap penyakit jantung, wanita bisa hanya merasakan gejala sakit rahang, sakit bahu, mual, muntah, atau napasnya pendek-pendek.
Mengingat gejala tersebut cukup umum menjadi tanda penyakit lain, beberapa wanita baru mengetahui dirinya mengidap penyakit jantung saat kondisinya sudah parah atau fatal.
Wanita juga perlu waspada pada penyakit jantung, terutama jika punya riwayat kebiasaan merokok, malas bergerak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.
• Sempat Heboh Karena Tidak Hafal Pancasila, Begini Pembelaan Finalis Putri Indonesia Asal Sumbar
2. Kanker payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita. Menurut data Globocan (2018), angka kejadian kanker tertinggi pada wanita adalah kanker payudara, yakni 42,1 kasus per 100.000 penduduk.
Sejumlah ahli menyebut, ketakutan berlebihan akan penyakit kanker payudara membuat wanita enggan melakukan pemeriksaan atau skrining awal ke dokter.
Kondisi tersebut membuat penanganan kanker payudara pada wanita acapkali terlambat.
• Masjidil Haram dan Sekitar Kabah Sepi, Begini Penampakannya. Kiai Said: Kiamat Masih Jauh
Mengingat kemajuan teknologi pengobatan kanker, para wanita tak perlu khawatir pada penyakit kanker payudara. Namun, kaum Hawa perlu tetap waspada pada penyakit ini.
Terutama jika memiliki faktor risiko seperti ada riwayat penyakit sejenis dalam keluarga, punya benjolan abnormal di payudara, pernah menjalani terapi radiasi, menstruasi awal sebelum 12 tahun atau menopause setelah 55 tahun.
Selain itu, wanita juga perlu lebih waspada apabila tidak memiliki anak, punya kebiasaan mengonsumsi alkohol, dan punya bobot tubuh berlebih.
• Cabuli Jemaatnya Selama 17 Tahun, Pendeta Gereja di Surabaya Ditetapkan Tersangka
3. Osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang merupakan salah satu penyakit yang rentan menyerang wanita. Kondisi tersebut tak lepas dari faktor hormon.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, tulang wanita lebih cepat keropos daripada pria.
Karena saat memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen wanita menurun. Hal itu memengaruhi kemampuan pembentukan tulang.
• Bincang dengan Menaker Ida Fauziyah: Saya Bersyukur Gagal di Pilgub Tapi Jadi Menteri (1)
Akan tetapi, sebagian osteoporosis pada wanita dapat dicegah dengan cara mengontrol gaya hidup sehat sejak anak-anak dan remaja.
Tubuh seseorang terus membangun masaa tulangnya sampai berusia 30 tahun. Setelah 30 tahun, tulang baru berhenti terbentuk dan fokus memelihara jaringan tulang yang lama.
Dengan mengoptimalkan pertumbuhan tulang sebelum usia 30 tahun, seseorang bisa meminimalkan risiko terserang osteoporosis.
Caranya dengan memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D harian, serta rajin bergerak atau beraktivitas fisik.
• Liverpool vs Bournemouth 2-1. Gol Salah dan Mane Bawa The Reds Bangkit dari Keterpurukan
4. Depresi
Masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi juga rentan menyerang wanita.
Psikolog sekaligus penulis buku Getting Sane Without Going Crazy, Dorree Lynn, PhD menyebut, wanita membutuhkan koneksi dengan orang lain.
"Jika tidak memilikinya, wanita bisa mengalami depresi," jelasnya kepada Web MD.
• Anda Buruh Terkena PHK? Selain Dapat Pelatihan Kerja, Ini Hak-hak Lain yang Didapat
Selain faktor tersebut, perubahan hormon juga dapat memengaruhi kesehatan mental wanita. Seperti setelah melahirkan dan sekitar menopause.
Depresi juga bisa muncul saat orang menghadapi tekanan pekerjaan, masalah sehari-hari, mengidap suatu penyakit, sampai pengalaman traumatis.
5. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun adalah sekelompok gangguan yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang balik jaringan di dalam tubuh.
Terdapat lebih dari 80 jenis penyakit autoimun, termasuk lupus, multiple sclerosis, dan diabetes tipe 1.
• Viral Suami Robohkan Rumah dengan Ekskavator, Ditinggal Kerja di Korea Pulang-pulang Istri Hamil
• Komplotan Penipu Pakai Stempel Palsu Bandara Soedirman, 154 Warga dari 4 Kabupaten Jadi Korban
• Polisi Libatkan Psikiater Tes Kejiwan Gadis 15 Tahun yang Bunuh Temannya, Mengaku Tak Menyesal
• Presiden Amerika Donald Trump Sebut Angka Laporan Kematian akibat Corona Palsu
Menurut American Autoimmune Related Diseases Association, sekitar 75 persen penyakit autoimun lebih banyak menyerang wanita.
Hingga kini, penyebab wanita rentan terserang penyakit autoimun belum diketahui secara pasti.
Beberapa ahli menyebut, hal itu terkait faktor genetik dan hormon. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Penyakit Tidak Menular yang Jadi Momok Bagi Para Wanita