Berita Kendal

Anak Polisi Kendal Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Dituduh Copet saat Nonton Konser di Kebondalem

Anak polisi di Kendal dikeroyok orang tak dikenal, dituduh copet saat nonton konser di Stadion Kebondalem.

Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
ILUSTRASI PENGEROYOKAN - 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Seorang anak dari polisi di Kendal, berinisial TRZ (16), menjadi korban pengeroyokan belasan orang tak dikenal pada Jumat (15/8/2025) lalu. 

Warga Kelurahan Sukodono, Kecamatan Kendal, itu dikeroyok seusai nonton konser di Stadion Kebondalem Kendal

Pengeroyokan terjadi di Taman Kalireyeng, tak jauh dari lokasi konser.

Kejadian itu baru viral setelah video berdurasi 10 detik tentang detik-detik pengeroyokan, tersebar di sejumlah grup WhatsApp pada Jumat (22/8/2025).

Anak dari anggota Polres Kendal berpangkat Aipda tersebut, dikeroyok dan dipukuli setelah dituduh mencopet di acara panggung hiburan konser musik.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar membenarkan kejadian tersebut. 

"Iya benar, ada anak dari anggota kami menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan orang tak dikenal."

"Korban ini dituduh mencopet, kejadiannya sekitar seminggu lalu," kata Kapolres, Jumat.

Baca juga: Hilang 2 Hari di Perairan Kendal, Tiga ABK Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

Kapolres menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan pengaduan terkait pengeroyokan anak polisi itu.

Polisi masih mengumpulkan seluruh petunjuk maupun informasi. 

"Kami sudah terima laporan pengaduannya dan Satreskrim Polres Kendal sedang mengumpulkan petunjuk maupun informasi," jelasnya. 

Diterangkannya, polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. 

"Kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan," sambungnya.

Kronologi Kejadian

Di sisi lain, ayah korban, Aipda Puas Agung Santoso menerangkan, kejadian yang menimpa anaknya bermula saat TRZ bersama teman-temannya sedang nongkrong di angkringan yang tidak jauh dari lokasi konser musik. 

"Awalnya, anak saya ini nongkrong di angkringan sama teman-temannya."

"Tempat angkringannya tidak jauh dari lokasi konser musiknya," ungkapnya.

Waktu itu, dari lokasi konser musik, korban mendengar ada suara penonton yang berteriak copet

Korban juga melihat sejumlah orang berlarian sambil mengejar pelaku copet

"Di angkringan itu, anak saya dengar teriakan copet-copet dari kerumunan orang yang nonton musik," lanjutnya.

Korban yang merasa penasaran, lantas mencoba mendekati kerumunan orang yang mencari pelaku copet.

Nahas, korban malah dituduh dan diteriaki copet padahal korban sudah menjelaskan dirinya bukanlah copet.  

"Namanya kan masih anak-anak, jadi dia penasaran dan terus mendekati kerumunan orang-orang yang cari copetnya."

"Terus ada beberapa orang yang menunjuk anak saya dan mengatakan itu copetnya, itu copetnya," papar Agung.

Baca juga: Duh, Kendal Masuk Daftar Kabupaten Terkotor di Indonesia

Kerumunan orang-orang tak dikenal itu tidak mau mendengar penjelasan korban dan langsung mengeroyok korban.

Korban juga sudah berkali-kali menjelaskan bahwa dia bukanlah pelaku. 

Namun, kerumunan orang-orang itu tanpa memperdulikan, langsung memukul dan menendang korban.

"Anak saya sempat bilang kalau dirinya bukan copet tapi tetap saja mereka keroyok sambil mukuli dan nendang," ujarnya. 

Dilempar ke Sungai

Tak cukup dipukul dan ditendang, setelah korban tak berdaya, para pelaku melempar korban ke Sungai Reyeng sambil ditimpuk batu.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu kemudian menolong korban dan langsung membawa ke RSUD Soewondo Kendal.

"Jujur saja, saya sangat tidak terima dengan yang dialami anak saya karena dia sudah bilang bukan copet. Saya sudah buat laporan ke Polres Kendal," ungkapnya. 

Akibat pengeroyokan tersebut, korban menderita luka sobek di kepala dan luka sobek jari tengah tangan kiri yang membuat jari tengahnya terpaksa diamputasi. 

"Anak saya menderita luka sobek di bagian kepala dan luka sobek melingkar di jari tengah."

"Karena luka di jari tengah mengalami pembusukan terpaksa dokter mengamputasi," sambungnya. 

Agung berharap, para pelaku bisa segera ditangkap dan diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. 

"Harapan saya, pelakunya segera tertangkap dan diproses hukum sesuai perbuatannya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved