Berita Cilacap
105 Desa di Cilacap Rawan Kekeringan, Air Bersih Mulai Disalurkan ke Bojong
BPBD Cilacap petakan daerah rawan kekeringan selama musim kemarau 2025 mencapai 105 desa. Bantuan air bersih mulai disalurkan ke Bojong.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sebanyak 105 desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dipetakan berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mulai menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak, meski hujan masih mengguyur sejumlah daerah.
Langkah awal distribusi dilakukan di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, yang setiap tahun rutin mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Bayu Prahara mengaku telah mengirimkan tiga tangki air bersih berkapasitas total 15.000 liter untuk memenuhi kebutuhan sekitar 900 jiwa atau 253 keluarga di desa tersebut.
"Surat permohonan pertama kami terima dari Pemerintah Desa Bojong."
"Desa ini hampir selalu menjadi yang pertama mengajukan bantuan karena memang setiap tahun mengalami kekeringan," ujar Bayu kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Krisis Air Bersih Mulai Melanda Warga Bojong Cilacap, Minta Bantuan ke BPBD
Bayu mengakui, hujan masih turun di beberapa wilayah di Cilacap.
Namun, ketersediaan air bersih di Bojong sudah sangat terbatas sehingga permintaan bantuan tetap diajukan oleh pemerintah desa.
Siapkan 800 Tangki
Selain Bojong, BPBD juga menerima surat permohonan dari dua desa lain, yakni Karangkemiri dan Mandala, di Kecamatan Jeruklegi.
Namun, distribusi ke wilayah tersebut sementara ditunda atas permintaan desa karena curah hujan masih cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi krisis air bersih selama kemarau tahun ini, BPBD Cilacap menyiapkan 800 tangki air bersih yang dananya bersumber dari APBD 2025.
Hal itu sedikit lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 760 tangki.
"Mudah-mudahan, jumlah ini mencukupi kebutuhan masyarakat," ujar Bayu.
Baca juga: Pesona Benteng Pendem Cilacap, Warisan Belanda di Antara Bunker dan Sejarah yang Terkubur
Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan air bersih dan segera melaporkan kondisi kekeringan secara resmi melalui pemerintah desa atau langsung ke BPBD Cilacap agar bisa segera ditindaklanjuti.
Puncak musim kemarau di wilayah Cilacap diperkirakan terjadi pada bulan Agustus.
BPBD tetap siaga menyiapkan distribusi air bersih apabila sumber air masyarakat semakin menipis. (*)
Aksi Sedekah 5.572 Paket Sayur di Cilacap Raih Rekor MURI, Konsisten Digelar Sejak Pandemi Covid |
![]() |
---|
Calon Paskibraka Nofrain Dwi dan Khansa Putri Wakili Cilacap di Tingkat Provinsi |
![]() |
---|
Korban Tewas Tawuran Jalan Veteran Cilacap Anggota Serigala Malam, Terima Luka Bacok Tembus Jantung |
![]() |
---|
Tawuran Geng Serigala Malam dan HTF di Jalan Veteran Cilacap, Polisi Tetapkan 4 Tersangka |
![]() |
---|
Kapal Berisi Warga Eropa Mogok di Perairan Cilacap, Tim SAR Lakukan Evakuasi Penumpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.