Kisah Joki Kosan Purwokerto, Dulu Jemput Bola di Kampus Kini Tergilas Medsos

"Kalau pake sistem per bulan sebenarnya memudahkan, misal kalau saya gajian sebagian kan bisa saya buat bayar kosan. Tapi sekarang nyari yang perbulan susah banget apalagi kalau dekat kampus, kayanya rata rata semua per tahun," imbuhnya. 

Haneto sebagai joki mengakui kalau sistem bayaran kosan bulanan sudah tidak direkomendasikan. 

"Biasanya, belum setahun udah keluar, nanti rugi. 

Jadi gak laku kalau bulanan," tegas Haneto.

Digitalisasi pun mengubah wajah layanan kost. 

Aplikasi, media sosial, dan marketplace properti makin mengambil alih fungsi joki. 

Namun, Haneto menyebut mereka tetap punya ruang karena menawarkan layanan konsultasi dan rekomendasi langsung.

"Sekarang mahasiswa tinggal hubungi IG atau TikTok pemilik kost. 

Tapi tetap, banyak yang masih mau dibantu secara langsung," ujarnya.

Seiring meningkatnya permintaan, banyak investor luar daerah mulai masuk. 

Mereka membangun kost eksklusif tanpa keterlibatan induk semang, hanya dijaga oleh satpam. 

Hal ini memunculkan persoalan baru: keterasingan, minimnya pengawasan, dan potensi kriminalitas.

"Banyak mahasiswa justru nyari kostan yang masih ada induk semangnya. 

Kalau cuma dijaga satpam, biasanya lebih cuek. Itu jadi masalah," terangnya. 

Kondisi ini diperparah dengan kasus kriminal yang terjadi di sebuah kost eksklusif di Karangwangkal, yang menjadi lokasi penangkapan tersangka penembakan beberapa waktu lalu.