Viral, Kapal Nelayan Terbakar di Perairan Karimunjawa Jepara. Satu ABK Asal Brebes Hilang

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Penyelamatan sejumlah nelayan yang menceburkan diri ke laut setelah kapal yang mereka tumpangi terbakar di perairan utara Pulau Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, viral di media sosial, Kamis (10/7/2025).

Informasi yang didapat, kapal yang terbakar adalah KM Kramat Jati yang membawa 19 anak buah kapal (ABK) dari Brebes.

Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. 

Akibat kejadian itu, satu ABK yang merupakan warga Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dikabarkan hilang.

Berdasarkan video amatir yang beredar di media pesan Whatsapp berdurasi 32 detik, terlihat KM Kramat Jati mengalami kebakaran yang cukup besar. 

Kobaran api dan asap hitam tebal nyaris menyelimuti seluruh bagian kapal. 

Baca juga: Gawat, 3 Ribuan Pasien Puskesmas Brebes Tidak Bisa Berobat Gunakan BPJS karena Tidak Aktif

Sementara, sejumlah ABK nampak menyelamatkan diri dengan terjun ke laut berkalungkan ban atau membawa galon air.

Mereka berpegangan pada seutas tali dari sebuah kapal niaya yang melintas dan berusaha menolong.

Informasi dari Pos AL Kluwut Kabupaten Brebes, kebakaran KM Kramat Jati diduga dari kompor dapur yang sedang digunakan untuk memasak.

Ada 18 orang yang berhasil dievakuasi ke darat.

Sedangkan satu ABK belum ditemukan karena melompat ke laut tanpa memakai peralatan keselamatan.

Sementara, 18 ABK yang berhasil diselamatkan kemudian dipindahkan ke KM Mina Ade Putra yang menuju Pelabuhan Perikanan Kluwut, Brebes.

Saat dikonfirmasi, perangkat Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Carab, membenarkan musibah yang menimpa warganya.

Menurut Carab, ada sembilan warganya yang menjadi ABK KM Kramat Jati namun satu ABK dinyatakan hilang.

"KM Kramat Jati informasinya membawa ABK 18 orang. Warga kami ada 9 orang dan yang belum ditemukan satu orang," ujarnya, Jumat (11/7/2025). 

Baca juga: Kronologi Habib Novel Alaydrus Ditolak Isi Pengajian di Wanasari Brebes, Akhirnya Batal