Berita Banyumas
150-200 Bayi di Banyumas Meninggal Setiap Tahunnya, Tujuh Hari Pertama setelah Kelahiran Masa Kritis
Angka kematian bayi di Banyumas cukup tinggi, 150-200 kasus setiap tahunnya. Pemkab Banyumas pun melakukan sejumlah upaya pencegahan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan ibu, Pemkab Banyumas terus menggencarkan program "Satu Desa Satu Bidan".
Para bidan didorong menjadi garda terdepan pendampingan ibu hamil dan proses persalinan.
"Kalau masih ada mbah dukun bayi, kami tidak langsung menyingkirkan tapi minta mereka mendampingi bidan."
"Karena, mereka tidak punya dasar medis," jelasnya.
DPPKBP3A juga aktif memberikan edukasi kepada remaja dan calon pengantin agar lebih siap secara mental, fisik, dan ekonomi sebelum menikah.
Hal ini dinilai penting membentuk keluarga berkualitas dan mencegah pernikahan karena keterpaksaan.
"Kalau remaja sudah paham sejak dini, mereka tidak akan menikah karena tekanan sosial atau ekonomi."
"Mereka bisa punya perencanaan hidup dan tahu tanggung jawab sebagai orang tua," tegas Henny.
Dengan segala tantangan tersebut, Pemkab Banyumas terus berupaya mengintegrasikan pengendalian penduduk dengan program kesehatan dan pemberdayaan keluarga.
Diharapkan, langkah-langkah ini dapat menurunkan angka kematian bayi dan menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas. (*)
Motor Honda Jadi Primadona Tempat Rental di Purwokerto: Disukai Wisatawan, Stylish dan Irit |
![]() |
---|
Perempuan Banyumas Siap Gugat Mantan Kekasih Rp1 Miliar: 9 Tahun Dijanjikan Nikah, Kini Ditinggal |
![]() |
---|
Pencuri Motor di Sokaraja Banyumas Tertangkap setelah 5 Bulan, Terungkap saat Tawarkan ke Pembeli |
![]() |
---|
Pembeli Rumah Mewah di Purwokerto Mengadu ke Peradi, Ternyata Tidak Memiliki IMB |
![]() |
---|
Tingkatkan Kompetensi Kebahasaan, FKIP UMP Jalin Kerja Sama Strategis dengan Balai Bahasa Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.