Citizen Journalism
Coding Jadi Tantangan dalam Pembelajaran Siswa
Perkembangan teknologi yang terus melaju pesat, pentingnya kemampuan coding semakin meningkat dan menjadi salah satu keterampilan yang wajib dimiliki
TRIBUNBANYUMAS.COM - Menyiapkan anak sejak dini tentang pengenalan ketrampilan pemrograman telah menjadi suatu keharusan untuk dimiliki oleh generasi yang akan datang di tengah kemajuan teknologi begitu pesat di era digital saat ini.
Persiapan bagi Indonesia terutama anak-anak dibekali dengan keterampilan guna membangun masa depan yang melek teknologi maka untuk itu jika mereka diajarkan Coding sejak usia dini terutama di pendidikan dasar.
Perkembangan teknologi yang terus melaju pesat, pentingnya kemampuan coding semakin meningkat dan menjadi salah satu keterampilan yang wajib dimiliki generasi yang akan datang.
Di era modern banyak menghadapi tantangan baru dalam perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Apa yang dilakukan pemerintah saat ini berkaitan tentang pembelajaran Coding kedalam mata pelajaran di Sekolah Dasar.
Adanya pembelajaran Coding guna mempersiapkan generasi muda biar siap untuk menghadapi dunia yang begitu cepat dalam perkembangan teknologi semakin canggih,untuk itu dengan kehadiran pembelajaran Coding agar siswa bisa terhubung dengan kemampuan teknologi ke depannya.
Pembelajaran Coding, bukan semata-mata kita semua membayangkan seakan anak akan diajari pemrograman yang begitu kompleks akan tetapi nantinya materinya pastinya disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa metode pembelajaran Coding dibarengin dengan kondisi sekolah masing-masing serta tak kalah pentingnya penyesuaian sarana dan prasarana teknologi kondisi lokal daerahnya tentang akses teknologinya, agar semuanya bisa mengakses tentang teknologi guna memberikan kemudahan dalam pembelajaran Coding di setiap sekolah.
Baca juga: Wali Kelas 6 SDN 2 Sidomulyo Cepiring Kendal Beri Pesan Menyentuh saat Lepas Murid-muridnya
Persoalan dasar dalam program pembelajaran Coding juga dibarengin dengan program pemerataan akses teknologi yaitu internet yang merata dari sabang sampai Merauke,terutama daerah 3T (Tertinggal,Terdepan,Terluar) daerah-daerah ini seringkali sulit dijangkau dan memiliki keterbatasan terutama akses,infrastruktur,pelayanan dasar berkenaan faktor geografis hal ini bisa juga menghambat dalam pemerataan keadilan akses teknologi. Untuk itu pembelajaran Coding harus bisa mengakses internet biar semua program pemerintah berjalan dengan baik serta memenuhi prioritas program pemerintah tentang penguatan teknologi di semua daerah di Indonesia.
Apa yang diungkapkan diatas bisa jadi cerminan semua pihak terutama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai tantangan dalam pencapaian program tentang bagaimana kesuksesan pembelajaran Coding sebagai bagian program pemerintah saat ini.
Pengenalan Coding pada anak-anak
Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengatakan akan ada program pembelajaran Coding dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Al) kedalam kurikulum SD di tahun ajaran 2025-2026 sebagai mata pelajaran pilihan.
Pembelajaran Coding masuk ke Sekolah Dasar menjadi pro dan kontra.
Segala hal berkenaan kebijakan baru selalu menjadi pertanyaan bagi masyarakat, dalam hal ini apa pembelajaran Coding?
Coding dalam Bahasa Indonesia bisa disebut pemrograman.
Pengkodean (Coding) sendiri adalah proses menerjemahkan desain kedalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer (Wali dan Ahmad,2017;43).
Pembelajaran Coding adalah proses mengajarkan keterampilan membuat program komputer,yang memungkinkan kita untuk mengintruksikan komputer melakukan tugas tertentu.
Coding bagi anak-anak pada dasarnya membekali mereka untuk memiliki kemampuan berpikir yang struktur dan logis.
Di satu sisi masyarakat yang memahami akan pentingnya teknologi bagi anak sejak usia dini menyambut dengan baik sebagai pengenalan teknologi sejak usia dini.
Untuk itu sebelum pemerintah merilis program pembelajaran Coding agar bisa memberikan pemahaman bagi orang tua tentang pembelajaran coding bagi anak dengan pendekatan yang seimbang dalam pendidikan digital sehingga ada satu pemahaman bahwa coding sangat bermanfaat bagi anak-anak .
Pengenalan coding sejak usia dini agar anak-anak bisa mengembangkan kemampuan berpikir logis,kreativitas serta punya nalar kritis.
Baca juga: "Sekolah Negeri Asline Gratis Apa Ora Sih?" Pertanyaan Warga Banyumas Dijawab Tuntas
Untuk pengenalan coding bagi anak harus menyesuaikan umur ketika mereka mengajarkan seperti aplikasi permainan sebagai pengenalan tentang teknologi bagi anak usia dini.
Pentingnya pembelajaran coding guna melatih kemampuan berpikir logis ,pemecahan masalah serta kreativitas. Coding juga bisa membantu memahami bagaimana teknologi bekerja dan mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan di era digital.
Tantangan dan solusi dalam pembelajaran Coding
Pembelajaran berkaitan tentang Coding bukanlah hal yang menakutkan ,kedepan coding nantinya sangat familiar bagi semua kalangan seluruh masyarakat.
Apa yang dikatakan Marshall McLuhan tentang konsep desa Global (Global Village) berkaitan dunia yang terhubung secara erat melalui teknologi komunikasi media .
Bahwa teknologi komunikasi khususnya media massa ,mengurangi jarak fisik antar manusia,dengan begitu bahwa dunia seperti sebuah desa besar dimana informasi dan pengalaman dapat cepat tersebar dan dibagikan ,terlepas dari batas-batas geografis.
Berarti dengan kemunculan adanya Coding mau tidak mau kita harus siap untuk menghadapinya yang dibarengin dengan persiapan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.
Dengan konteks pembelajaran siswa Coding atau pemrograman memberikan banyak manfaat ,namun juga menghadirkan sejumlah tantangan. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam pembelajaran Coding di kalangan siswa
A.Pemahaman konsep abstrak
Permasalahan banyak konsep dalam pemrograman bersifat abstrak,seperti variable,logika Boolean,struktur data,dan algoritma.
Dampak siswa yang belum terbiasa berpikir logis atau sistematis mungkin kesulitan memahami konsep ini.
B.Keterbatasan waktu dan kurikulum
Permasalahan kurikulum sering kali padat dan tidak memberikan cukup waktu untuk praktik Coding secara mendalam.
Dampaknya bagi siswa tidak mendapatkan latihan yang cukup,sehingga pemahaman mereka dangkal dan cepat lupa.
C.Akses ke teknologi
Permasalahan tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat komputer/laptop atau koneksi internet memadai dan stabil.
Juga tidak semua sekolah punya perangkat alat komputer/laptop sehingga bila praktek akan mengalami kesulitan.
Dampaknya akan terjadi kesenjangan digital yang membuat sebagian siswa tertinggal.
D.Kurangnya guru yang kompeten sehinnga permasalahan muncul serta tidak semua guru memiliki latar belakang atau pelatihan dalam pemrograman.
Punya dampak bagi pembelajaran Coding bisa menjadi kurang efektif dan membingungkan bagi siswa.
E.Rasa frustasi saat menghadapi error sehingga permasalahan Coding melibatkan banyak trial and error,siswa bisa mengalami kebingungan atau frustasi saat mengahadapi bug atau error, dan bisa menimbulkan penurunan motivasi belajar jika tidak didampingi dengan baik.
F.Tingkat kesiapan dan minat yang berbeda muncul lagi persoalan tidak semua siswa memiliki minat yang sama terhadap teknologi,sehingga siswa yang kurang tertarik mungkin tidak fokus dan merasa Coding tidak relevan bagi mereka.
Solusi ataupun penyelesaian dalam pembelajaran Coding dengan mengatasi tantangan tersebut.Berikut beberapa pendekatan yaitu dengan menggunakan alat pembelajaran visual/interaktif ( misalnya Scratch,Blockly).
Memulai konsep dasar dengan pendekatan bermain dan eksplorasi serta memberikan bimbingan penuh kesabaran ,suportif,terutama saat siswa mengalami kegagalan.
Menyediakan pelatihan guru dan akses teknologi yang merata,membuat proyek nyata agar siswa merasa coding itu relevan dan menyenangkan.
Pada prinsipnya semua berkenaan dengan sebuah program baru selalu menimbulkan silang pendapat tentang persoalan coding,untuk itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mengimplementasikan semua kegiatan coding di sekolah dasar dengan
1.Penyediaan kurikulum yang komprehensif dan terstruktur
2.Pelatihan guru yang memadai
3.Penyediaan infrastruktur yang memadai berkaitan akses internet di semua seantero nusantara terutama di daerah 3T ((Tertinggal,Terdepan,Terluar) sehingga keterjangkauan akses internet mudah dan tidak terjadi eror sehingga pembelajaran coding berjalan lancar.
Apa yang menjadi capaian keberlangsungan pembelajaran coding dimulai ditingakat sekolah dasar adalah upaya terbaik agar semua anak di Indonesia bisa mengenal teknologi dengan baik.
Mudah-mudahan pembelajaran coding yang ramah anak sehingga pembelajaran coding agar disesuaikan kebutuhan dan kemampuan anak dengan pendekatan metode menyenangkan, menggembirakan mudah difahami semua anak Indonesia. Semoga. (*)
Penulis: Mustofa, Guru SDN 02 Panjunan.
Wali Kelas 6 SDN 2 Sidomulyo Cepiring Kendal Beri Pesan Menyentuh saat Lepas Murid-muridnya |
![]() |
---|
Lama tak Ada Kabar Bambang Tri Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Muncul Kembali, Kini Ajukan PK |
![]() |
---|
Hasil Seleksi PPPK Tahap 2 Kabupaten Wonosobo Kapan Diumumkan, Cek Jadwalnya di Sini |
![]() |
---|
Israel Serang Penjara Evin di Iran Tahanan Politik Ketakutan dan Terluka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.