Lipsus PKL Purwokerto

LIPUTAN KHUSUS: DPRD Banyumas Yakin Jalan Bung Karno Bisa Lebih Ramai dari Malioboro

Ketua DPRD Banyumas Subagyo optimis Jalan Bung Karno Purwokerto bisa kalahkan ramainya Malioboro, asalkan PKL ditata dengan baik.

TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
PEDAGANG DI TROTOAR: Pedagang saat mendirikan lapak dagangannya di sisi barat Jalan Bung Karno, Purwokerto, Sabtu (14/6/2025). Realitas di lapangan masih menunjukkan semrawutnya penataan PKL dan pejalan kaki yang kehilangan hak ruang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - DPRD Kabupaten Banyumas optimistis Jalan Bung Karno bisa melebihi keramaian di Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Akan tetapi, realitas di lapangan masih menunjukkan semrawutnya penataan PKL dan pejalan kaki yang kehilangan hak ruang.

Jalan Bung Karno di Purwokerto menjadi sorotan.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS: Trotoar Jalan Bung Karno Purwokerto Makin Semrawut Jadi Lahan PKL

Di tengah geliatnya ekonomi dan padatnya keramaian, kawasan ini justru tampak semrawut.

Trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki, kini dikuasai para pedagang kaki lima (PKL).

Situasi ini menyisakan ironi.

Di satu sisi, Ketua DPRD Banyumas Subagyo menyebut Jalan Bung Karno punya potensi menyaingi bahkan melampaui kawasan legendaris Malioboro di Yogyakarta.

Di sisi lain, tata kota yang belum tuntas justru menjadi momok yang membayangi harapan tersebut.

"Kalau dikemas dengan baik, Jalan Bung Karno bisa lebih bagus dari Malioboro. Penting bagaimana kepentingan pejalan kaki dan pedagang kuliner bisa disatukan secara harmonis," ujar Subagyo kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (14/6/2025).

Ia mengakui kondisi saat ini belum ideal. PKL memanfaatkan trotoar karena belum tersedia lokasi khusus secara menyeluruh.

"Memang harus dimaklumi, tapi tidak selamanya akan seperti itu. Nanti akan ditertibkan," kata Subagyo.

Trotoar sepanjang Jalan Bung Karno saat ini tak ubahnya area dagang massal.

Meja lipat, tenda plastik, hingga kompor gas berderet menyita ruang yang semestinya steril untuk pejalan kaki.

Alhasil, warga terpaksa berjalan di badan jalan, bersaing dengan kendaraan dan lalu lalang pengunjung.

Padahal, Jalan Bung Karno dibangun dengan semangat menghadirkan public space modern yang bersih, tertata, dan inklusif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved