Berita Banyumas
Selamat! Banyumas Raih Penghargaan ASEAN ESC Award Berkat Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Banyumas raih penghargaan penghargaan tingkat ASEAN.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinilai berhasil mewujudkan tata kelola lingkungan berkelanjutan.
Keberhasilan ini membuat Banyumas menjadi satu di antara lima daerah di Indonesia yang meraih penghargaan The 6th ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan The 5th Certificate Recognition.
Ajang bergengsi itu yang digelar di Langkawi, Malaysia, Selasa (9/9/2025).
Penghargaan tersebut diberikan kepada kota dan kabupaten di negara-negara ASEAN yang dinilai berhasil memenuhi kriteria keberlanjutan lingkungan.
Kriteria tersebut di antaranya terkait kualitas udara, air bersih, pengelolaan lahan, serta indikator baru seperti keanekaragaman hayati perkotaan, ruang terbuka hijau, dan penerapan ekonomi sirkular.
Penyerahan penghargaan dihadiri langsung Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon, Ary Soedijanto, selaku Ketua Delegasi Indonesia.
"Saat itu, sebenarnya saya diundang ke Malaysia."
"Tapi, kebetulan tidak bisa datang," ujar Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono kepada Tribunbanyumas.com dalam rilis, Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Bank Sampah Inyong Jadi Solusi Sampah Lingkungan dan Sumber Tabungan Emas Warga Kutasari Banyumas
Sadewo menegaskan, penghargaan ini bukanlah akhir dari perjalanan Banyumas dalam urusan lingkungan.
Di bawah kepemimpinannya, sistem pengelolaan sampah akan terus diperkuat dan dikembangkan.
"Pengelolaan sampah di Banyumas, yang selama ini sudah bagus, tidak lantas akan berhenti sampai di sini."
"Tentunya, akan terus dikembangkan lebih baik lagi, serta menjadi kebermanfaatan, dengan bisa menghasilkan nilai ekonomis, sehingga bisa menjadi sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah)," tegasnya.
Punya 67 Bank Sampah
Kabupaten Banyumas dinilai layak menerima penghargaan ASEAN ESC Award berkat sejumlah inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
Hingga saat ini, Banyumas memiliki 67 bank sampah aktif, penerapan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R), serta produksi Refuse Derived Fuel (RDF) sebagai alternatif energi terbarukan.
Berbagai inovasi lain juga dilakukan, seperti pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R), budidaya maggot sebagai pengurai sampah organik, pengomposan, hingga pengadaan barang ramah lingkungan.
Memoar Lengger Narsih Mengungkap Perjalanan 53 Tahun Seniman Banyumas Mencegah Kepunahan Lengger |
![]() |
---|
LPPM Unsoed Turun ke Desa, Ajari Warga Pekunden Cara Bikin Wisata Jadi FYP |
![]() |
---|
Lawan Mager, 57 Tim SMP Negeri dan Swasta di Banyumas Berebut Juara 5 Cabor di Turnamen Kadindik Cup |
![]() |
---|
Rebutan Pasar Sekolah Hingga Keracunan Makanan Jadi Persoalan MBG Banyumas, Dindik Bakal Undang SPPI |
![]() |
---|
Sampel MBG Dikirim ke Semarang, Korban Dugaan Keracunan Makanan Empat Sekolah di Banyumas 94 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.