Viral, Wisatawan Ditarik Rp45 Ribu di Telaga Menjer Wonosobo. Padahal Sudah Bayar HTM Rp10 Ribu

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sekelompok wisatawan mengeluh saat diminta membayar Rp45 ribu tiket area camp wisata Telaga Menjer Wonosobo.

Padahal, saat masuk tempat wisata tersebut, mereka telah membayar tiket Rp10 ribu.

Kejadian ini pun viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @wonosobo_wisata.

"Viral! Wisatawan ini diminta harga 1 tiket 45k per orang di Telaga Menjer sedangkan harga di tiket hanya 10k," tulis pemilik akun dalam keterangan menyertai video yang diunggah.

Hingga Rabu (11/6/2025), video yang diunggah dua hari lalu itu telah ditonton 121 ribu akun dan mengundang berbagai tanggapan dari netizen.

"Ada rencana mau ke Wonosobo tapi kok akeh berita bnyk pungli," tulis akun @johan.tjhau dalam kolom komentar.

Menyusul viralnya video tersebut, pihak admin dan pelaku paguyuban wisata di Telaga Menjer telah memberikan klarifikasi melalui unggahan video di Instagram @telagamenjer.

Baca juga: Bangunan Tak Sesuai Aturan di Menjer Wonoboso Bakal Ditertibkan, Dibangun Tanpa Izin

Dalam unggahan berbentuk video, mereka menjelaskan bahwasanya ada miskomunikasi di wisata Pandangan Pertama Telaga Menjer, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Dalam video tersebut dijelaskan, jika wisatawan hanya ingin berwisata di Telaga Menjer, memang harga tiket masuk per orang dikenakan Rp10 ribu. 

Sementara, jika ingin camping di Pandangan Pertama Telaga Menjer, akan dikenakan tarik Rp45 ribu per orang.

"...oke, buat mas-mase, ingin konfirmasinya panjenengan, masuk wisata di Pandangan Pertama Telaga Menjer itu pamitnya mau berwisata atau mau camping di Pandangan Pertama Telaga Menjer?"

"Oke, kalau njenengan pamitnya untuk berwisata di Telaga Menjer, satu orang Rp10 ribu di Pandangan Pertama."

"Jadi, kalau panjenengan pamitnya mau camping, memang satu orangnya Rp45 ribu untuk camping di area wisata Pandangan Pertama di Telaga Menjer...," mengutip video klarifikasi tersebut.

Dalam caption unggahan tersebut juga dijelaskan terkait wisata Telaga Menjer memang terdapat beberapa pengelola pada tiap-tiap pintu masuk.

Dalam Perda Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi, tiket masuk Telaga Menjer yang dikelola Pemkab Wonosobo ditetapkan besaran Rp5 ribu per orang, tidak termasuk naik getek, camping, villa, dan penginapan.

Baca juga: Video Menikmati Indahnya Wisata Dieng di Akhir Pekan, Ada Telaga Menjer

Selain itu, ada juga Perdes yang mengatur retribusi dan dikelola oleh BUMDes setempat dengan besaran retribusi atau tiket masuk sebesar Rp5 ribu per orang.

"Terkait berita viralnya tiket masuk sebesar Rp10.000, ini bukan bagian dari wisata yang dikelola oleh BUMDes dan besaran nominal sebesar Rp35.000 per orang, menurut klarifikasi dalam unggahan video di atas, merupakan tarif sewa camping ground," tulis lanjutan dari caption unggahan tersebut.

Pihaknya juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan meminta kepada pihak terkait melakukan penertiban atau tindak lanjut.

Bukan Dikelola Pemkab

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, saat dikonfirmasikan menyampaikan, kawasan Telaga Menjer saat ini memang mengalami perkembangan dengan munculnya destinasi wisata baru yang bukan dikelola Pemkab Wonosobo.

"Nah, yang viral itu bukan dikelola kita. Itu destinasi terbaru, namanya destinasi Pandangan Pertama. Itu yang mengelola kelompok masyarakat."

"Ini saya juga baru tahu setelah viral ini," ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Rute Wonosobo Night Fashion Carnival 2025: Diikuti Lebih dari 200 Peserta dari Lampung Hingga Bali

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan melakukan pembinaan secara menyeluruh agar ke depan, hal serupa tidak terulang dan bisa memengaruhi citra pariwisata Wonosobo.

"Karena pekan ini saya masih di Yogya, kemudian Sabtu Minggu besok fokus acara WNFC, paling tidak pekan depan."

"Upaya kita bersamalah untuk menciptakan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata."

"Karena, kalau ada pihak satu yang seperti ini, tentu ini pengaruhnya besar, nanti ke semua objek wisata di Wonosobo," katanya. (*)