Berita Pati

PBB Pati Direncanakan Naik 250 Persen, Bupati Sudewo Butuh Dana Besar Perbaiki Jalan dan RSUD

Bupati Pati Sudewo mengungkap penggunaan dana dari kenaikan PBB 250 persen. Di antaranya, membangun jalan, pembenahan RSUD, juga sektor pertanian.

Penulis: rika ira | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
BERI KETERANGAN - Bupati Pati Sudewo memberi keterangan kepada wartawan di Mapolresta Pati, Jumat (21/3/2025). Sudewo mengungkap rencana kenaikan PBB hingga 250 persen untuk membiayai sejumlah kegiatan, di antaranya pembangunan jalan, RSUD RAA Soewondo, pertanian, dan perikanan. 

Sementara, Direktur Institut Hukum dan Kebijakan Publik (Inhaka) Husaini mengkritik rencana Bupati Pati menaikkan tarif PBB.

Husaini mengatakan, alasan Sudewo menaikkan PBB hingga 250 persen dinilai tidak tepat.

"Kalau alasan kenaikannya karena pendapatan pajak lebih rendah dari kabupaten yang lain, kemudian karena 14 tahun tidak naik, itu tidak tepat," kata Husaini, Selasa (20/5/2025).

Husaini menyebut, Bupati Pati tak bisa asal-asalan menaikkan PBB-P2 sebesar 250 persen. 

Apalagi, hanya karena ingin pendapatan dari PBB sama dengan daerah lain.

"Seharusnya dilakukan riset terlebih dahulu kenapa pendapatan pajak lebih kecil daripada Jepara dan Kudus."

"Itu bisa dilihat dari pembangunan daerah di kabupaten lain. Kudus mau disaingi Pati, ya jauh. Industrinya bagus. Jepara juga begitu," tutur dia.

Baca juga: Unik. Vending Machine Buatan Siswa MTs Salafiyah Kajen Pati Tak Pakai Uang tapi Tebak Ayat Alquran

Husaini pun menilai, kenaikan PBB akan makin memberatkan perekonomian masyarakat.

Karena itu, dia menyarankan Sudewo membatalkan rencana kenaikan PBB.

"Sektor yang menjadi beban rakyat jangan terus ditambah. Sebaiknya, pajaknya tidak dinaikkan supaya ekonominya masyarakat baik. Pajak kan tidak hanya PBB," ucap dia.

Menurut dia, target peningkatan pendapatan daerah jangan sampai justru menjadi beban masyarakat. 

Terlebih, kemanfaatan dari pajak tersebut dinilai masih minim dirasakan masyarakat. 

"Listrik untuk jalan umum saja masih banyak yang gelap dan mati. Jalan juga begitu."

"Jangan sombong karena bangun jalan Prawoto, Sukolilo, Wegil. Itu kan baru beberapa jalan yang dibangun. Yang rusak masih banyak sekali," kata dia.

Husaini menambahkan, jika memang APBD Kabupaten Pati dinilai kurang, semestinya, bupati Pati menyesuaikan diri dengan cara memprioritaskan pembangunan yang paling mendesak.

"Jangan aneh-aneh. Kemarin Pendopo Kabupaten dibangun padahal belum ada yang rusak. Kemudian, trotoar mau dibangun juga."

"Masjid yang baru dibangun, mau dibangun lagi juga, itu kan menghamburkan duit. Manfaatnya sangat kecil untuk rakyat. Padahal, pangkalan truk yang dibutuhkan tak kunjung dibangun," kata dia. (Tribunbanyumas.com/Mazka Hauzan Naufal)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved