Berita Jepara

Sengketa Lahan SDN 10 Karanggondang dengan Ahli Waris, Orangtua Murid Kompak Dukung Sekolah

SDN 10 Karanggondang Jepara terancam ditutup akibat sengketa lahan ahli waris dengan Pemkab Jepara.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/TITO ISNA UTAMA
DITANAMI POHON PISANG - Pohon pisang yang ditanam ahli waris menghiasi halaman SDN 10 Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Karanggondang di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlongo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terancam ditutup akibat sengketa lahan.

Ancaman ini disampaikan ahli waris pemilik lahan tempat sekolah tersebut berada lewat dua spanduk yang dipasang di gerbang masuk sekolah.

Ahli waris juga menanam sejumlah pohon pisang di halaman sekolah.

Berdasarkan spanduk yang terpasang, mulai 1 September 2025, gedung sekolah akan ditutup pemilik tanah.

Mereka juga mengimbau seluruh murid pindah sekolah.

Baca juga: Heboh Warga Paksa Tutup dan Bongkar SDN 10 Karanggondang Jepara, Halaman Ditanami Pisang

Terkait sengketa lahan ini, Kepala SDN 10 Karanggondang Suyadi membenarkannya.

Dia pun berharap, sengketa lahan ini bisa segera diselesaikan Pemkab Jepara.

"Harapan saya, SDN 10 Karanggondang ini tetap berdiri kokoh, KBM (kegiatan belajar mengajar) kita tetap berjalan seperti semula."

"Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai sehingga bisa ditempati secara nyaman oleh anak-anak dan bapak ibu guru yang lain," harapnya.

Dapat Dukungan Orangtua Murid

SPANDUK - Dua spanduk dipasang ahli waris di depan SDN 10 Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Rabu (14/5/2025). Lahan SDN 10 Karanggondang menjadi sengketa dengan ahli waris.
SPANDUK - Dua spanduk dipasang ahli waris di depan SDN 10 Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Rabu (14/5/2025). Lahan SDN 10 Karanggondang menjadi sengketa dengan ahli waris. (TRIBUNBANYUMAS/TITO ISNA UTAMA)

Suyadi mengatakan, sejak sengketa lahan memanas, pihaknya menerima dukungan dari orangtua murid.

Dia mencontohkan, pada Selasa (13/5/2025) dini hari, ada orangtua murid yang menelepon dan memberi dukungan kepada pihak sekolah.

Wali murid tersebut bahkan menawarkan untuk menyewa bangunan khusus untuk dijadikan sekolah daripada anaknya harus pindah sekolah atau digabung dengan sekolah lain.

"Dorongan dari wali murid ini sangat luar biasa, mereka sudah menyatu."

"Kemarin, setengah dua pagi itu wali murid itu ada yang telepon terkait kondisi ini, mereka mendukung (agar sekolah tidak ditutup)," kata Suyadi, Rabu (14/5/2025). 

Baca juga: Penuhi Nazar, Marsahid Calon Jemaah Haji KBIHU Muhammadiyah Jepara Pilih Naik Ojek

Menurut Suyadi, sengketa lahan membuat siswa terganggu dan ketakutan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved