Berita Banyumas

Kisah Pemilah Sampah di Sumpiuh Banyumas, Setiap Hari Hirup Bau tak Sedap tapi Senang karena Manfaat

Sejak pukul 07.00 WIB ia sudah sampai di hanggar. Minah langsung disuguhkan dengan pemandangan tumpukan sampah yang menggunung.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
ist/dok pertamina
TUMPUKAN SAMPAH - Minah saat akan memulai aktifitasnya memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Sabtu (3/5/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Menghirup bau yang tidak sedap sudah menjadi 'makanan' sehari-hari buat Minah, wanita paruh baya yang menjadi salah satu anggota Kelompok Swadaya Masyaralat (KSM) Sumber Rejeki yang merupakan kelompok pengelola TPST Sumpiuh, Banyumas.

Tempat penampungan sampah itu, menjadi keseharian Minah.

Minah tentu tak sendiri, ia bersama sejumlah pekerja lain memilah sampah di Pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.

Aktivitas itu ia jalani mulai pagi hingga petang.

Ia dan rekan-rekannya, menyambut sampah berdatangan dari armada pengangkut.

Dari armada sampah itu, beragam sampah ada. Mulai dari makanan sisa, kaleng, pecahan botol kaca bahkan pakaian bekas bercampur menjadi satu, hingga popok bekas.

Setiap kali sampah datang, mereka langsung memilahnya dengan kedua tangan dan dibantu mesin conveyor.

Baca juga: Jateng Terkonsentrasi di Semarang, Provinsi Baru Jasela Bisa Jadi Daerah Khusus Penyangga Pangan

dalam memilah sampah, Minah dibekali celemek, sepatu boots, sarung tangan dan masker.

"Kalau saya siap bekerja dari pukul 07.00 WIB pagi terus langsung pegang sampah buat dipilihin. Mayoritas yang pekerja perempuan tugasnya di mesin conveyor. Kalau yang laki-laki, tugasnya ada yang mengambil sampah dari rumah ke rumah, ada yang pegang mesin pirolisis, ada yang megang bubur sampah dan mengurus maggot," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (3/5/2025).

Selama ini, TPST Sumpiuh menjadi tempat pengolahan sampah bagi 1.279 rumah tangga yang tersebar di 3 kecamatan di Kabupaten Banyumas.

Dari ribuan rumah tangga tersebut setiap harinya rata-rata terkumpul sekitar 30 kubik atau 7,1 ton sampah.

Dari kegiatan itu, TPST Sumpiuh berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 34 orang, 7 di antaranya adalah perempuan.

Mereka sebelumnya merupakan ibu rumah tangga dan termasuk kategori kekurangan secara ekonomi.

Seiring berjalannya waktu, TPST Sumpiuh semakin berbenah menjadi lebih baik.

Baca juga: Prestasi Terburuk PSIS, Kini Jadi Juru Kunci dan Terancam Terlempar ke Liga 2

Pasalnya, bubur sampah organik yang semula hanya ditumpuk di halaman samping TPST kini telah diurai dengan maggot (pengurah limbah organik).

Berkat dukungan prasarana dari program Tanggung Jawab Sosil dan Lingkungan (TJSL) Fuel Terminal Maos Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah, maggot yang dihasilkan diolah menjadi pelet maggot berprotein tinggi.

Hasilnya, pelet tersebut dijadikan sebagai makanan untuk peternakan ikan lele, ayam, dan bebek.

Sekarang mereka sudah bisa mengolah seluruh sampah ini menjadi bermacam-macam jenis dan bisa lebih bermanfaat.

"Dulu kan masih jadi bubur sampah yang menumpuk. Sekarang udah jadi maggot dan pelet maggot. TPST juga sudah bisa mengelola perikanan lele, bebek, dan ayam," terangnya.

Baca juga: Viral Pengendara Moge Ngamuk Usai Tabrakan dengan Mobil di Depan Pasar Ikan Purwonegoro Banjarnegara

Tidak hanya itu, ia juga dibekali dengan pelatihan dan studi tiru di TPST Kedungrandu oleh Pertamina.

Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang dirasakan oleh Minah dan rekan-rekan.

Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Ia merasa senang karena selain menambah pengetahuannya, Ia juga banyak terhibur rehat sebentar di tengah kesehariannya.

Ia bergelut pada tumpukan sampah yang tiada habisnya.

Melalui program TJSL, Pertamina Patra Niaga berkomitmen terus mendampingi dan memperkuat kapasitas TPST Sumpiuh, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia.

Kehadiran teknologi seperti pirolisis, budidaya maggot, dan pengolahan pelet protein tinggi adalah bentuk konkret sinergi antara dunia industri dan masyarakat bisa menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relations, dan Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan, program tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kelompok masyarakat.

Menjadi salah satu contoh nyata dari keberhasilan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan di TPST Sumpiuh.

Sinergi antara semangat warga dan dukungan korporasi mampu menciptakan dampak positif secara ekonomi dan lingkungan.

Baca juga: Dapat Dana Revitalisasi Sekolah Rp 1 M, Kepala SDN 2 Bodaskarangjati Purbalingga: Kami Bahagia

"Kami berharap TPST Sumpiuh dapat menjadi role model pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan, pemanfaatan sampah, dan peningkatan kesejahteraan warga sekitar," jelasnya dalam rilis. 

Taufiq menjelaskan program CSR yang dijalankan bersama masyarakat ini merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) yang dijalankan Pertamina.

Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

Utamanya pada poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Baca juga: Bupati Pati Ngotot Ingin Jalankan Kebijakan 5 Hari Sekolah di TK sampai SMP, Ini Alasannya

Minah berharap TPST Sumpiuh terus berjalan agar ia dan rekan-rekan tetap mengais rejeki dari sampah.

"Saya bersyukur Pertamina dapat hadir membantu mendampingi kami, memberikan kegiatan pelatihan-pelatihan. Lumayan kami juga bisa sejenak melepas penat sambil belajar agar pengolahan sampah di tempat kami menjadi lebih optimal," ucapnya.

Ia ingin agar TPST Sumpiuh terus berjalan, makin banyak pelanggannya agar tetep bisa kerja dan bantu ekonomi keluarga.

"Kerja di sini saja sudah senang, ternyata pekerjaan saya bermanfaat untuk kebersihan lingkungan," tutupnya.(jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved