Berita Banyumas

Alot, Opang dan Ojol Belum Sepakati Titik Jemput Penumpang di Stasiun Purwokerto Banyumas

Diskusi antara ojol dan opang soal zonasi di Stasiun Purwokerto Banyumas berjalan alot. Kedua pihak belum sepakat soal titik jemput dan mangkal.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
AUDIENSI OJOL OPANG - Diskusi antara pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) bersama Ketua DPRD Banyumas Subagyo terkait penentuan titik jemput di area Stasiun Purwokerto di gedung dewan, Jumat (22/8/2025). Audiensi berjalan alot hingga harus diskorsing untuk dilanjutkan di lain hari. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Diskusi antara pengemudi ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) terkait penentuan titik jemput di area Stasiun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (22/8/2025), berlangsung alot. 

Akibatnya, diskusi yang berlangsung di DPRD Banyumas itu harus diskorsing untuk dilanjutkan lagi di lain waktu lantaran belum ada titik temu dari kedua pihak.

Perwakilan ojek pangkalan, Sugeng menyatakan, dominasi ojol di area stasiun membuat penghasilan opang menurun.

"Karena di dalam stasiun ada teman-teman ojek pangkalan juga yang mencari nafkah."

"Kami sudah beberapa kali mengalah."

"Tapi, ketika ojol masuk ke stasiun, apa yang terjadi dengan kami? Kami cuma dapat ampasnya saja, sedikit sekali," ujar Sugeng setelah audiensi.

Baca juga: Ojol vs Opang di Stasiun Purwokerto Memanas Lagi Gara-gara Zona

Ia menyebut, mayoritas penumpang yang keluar dari stasiun justru dijemput keluarga. 

"Dari 100 persen penumpang, 60–70 persen dijemput keluarga."

"Sisanya rebutan antara ojol dan opang," lanjutnya.

Sugeng meminta ada pembagian yang adil namun tetap terpisah antara ojol dan opang.

"Kami mohon, tolong, teman-teman online, ayolah kita sejajar. Tapi bukan dalam satu titik."

"Di pintu barat itu sudah ada titik online. Penumpang juga sudah banyak yang paham di sana," imbuhnya.

Senada dengan Sugeng, perwakilan sopir stasiun, Heru Sunaryo mengungkapkan, posisi mereka lebih terbatas dibandingkan ojol

"Kami hanya menunggu di satu pintu. Sementara ojol, bisa di banyak tempat," kata Heru.

Sementara itu, Ketua Umum Driver Online Banyumas Raya Kompak (Dobrak), Anggoro Rino Pambudi menilai, perjanjian zona merah yang selama ini membatasi akses ojol di pintu timur sudah tidak relevan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved