Berita Banyumas

TPST Sumpiuh Bayumas, dari Kelola Sampah hingga Maggot untuk Perikanan dan Peternakan

Menghirup bau yang tidak sedap dari tempat penampungan sampah menjadi keseharian dari para pekerja Pengelola Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

ist/dok pertamina
TUMPUKAN SAMPAH - Seorang pekerja di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Minah saat akan memulai aktifitasnya memilah sampah, Sabtu (3/5/2025). Setiap hari Minah langsung disuguhkan dengan pemandangan tumpukan sampah yang berbentuk seperti gunung. Ist/ Pertamina Patra Niaga 

Area Manager Communication, Relations, dan Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan program tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kelompok masyarakat.

Menjadi salah satu contoh nyata dari keberhasilan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan di TPST Sumpiuh.

Sinergi antara semangat warga dan dukungan korporasi mampu menciptakan dampak positif secara ekonomi dan lingkungan.

"Kami berharap TPST Sumpiuh dapat menjadi role model pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan, pemanfaatan sampah, dan peningkatan kesejahteraan warga sekitar," jelasnya dalam rilis. 

Taufiq menjelaskan program CSR yang dijalankan bersama masyarakat ini merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) yang dijalankan Pertamina.

Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

Utamanya pada poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Minah berharap TPST Sumpiuh terus berjalan agar ia dan rekan-rekan tetap mengais rejeki dari sampah.

"Saya bersyukur Pertamina dapat hadir membantu mendampingi kami, memberikan kegiatan pelatihan-pelatihan.

Lumayan kami juga bisa sejenak melepas penat sambil belajar agar pengolahan sampah di tempat kami menjadi lebih optimal," ucapnya.

Ia ingin agar TPST Sumpiuh terus berjalan, makin banyak pelanggannya agar tetep bisa kerja dan bantu ekonomi keluarga.

"Kerja di sini saja sudah senang, ternyata pekerjaan saya bermanfaat untuk kebersihan lingkungan," tutupnya. (*)

Baca juga: Warga Blater Purbalingga Dapat Cuan dari Budi Daya Magot, Sebulan Bisa Kantongi Rp 15 Juta

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved