Viral, Video Polisi di Brebes Tolong Balita Kejang saat Perjalanan Mudik. Begini Kronologinya

TRIBUNBANYUMAS.COM, BREBES - Seorang balita mengalami kejang saat istirahat di Brebes, Jawa Tengah, di tengah perjalanan mudik, Senin (24/3/2025) malam.

Saat kejadian, bocah berumur 1 tahun 7 bulan itu dalam perjalanan dari Bandung ke Surabaya.

Video bocah tersebut mendapat pertolongan pertama dari polisi, viral di media sosial.

Perwira Pengendali (Padal) Pos Pam Ipda Sj Widodo mengatakan, peristiwa itu terjadi saat bus KYM Trans yang ditumpangi balita tersebut bersama sang ibu, Anisyati (34), beristirahat di RM Kita Pejagan, Brebes, sekitar pukul 21.30 WIB.

Tak lama berselang, seorang perempuan berlari ke Pos Pam Mudik Polres Brebes yang ada di depan rumah makan tersebut  untuk mencari pertolongan.

"Perempuan itu melapor ada seorang balita yang mengalami kejang di dalam bus," jelas Widodo, Rabu (26/3/2025).

Baca juga: Titik Pertemuan Arus Kendaraan Brebes-Tegal-Bumiayu Jadi Fokus saat Mudik

Menerima laporan itu Widodo dan empat personel piket posko langsung mendatangi bus.

Anisyati pun terlihat panik menyaksikan buah hatinya, Mohammad Daffa Elfa Reza kejang.

"Kami segera melakukan tindakan pertolongan pertama dengan mengganjal sendok makan ke mulut balita untuk mencegah lidah tergigit serta memiringkan posisi tubuhnya," kata Widodo. 

Namun, usaha ini belum menunjukkan respons dari si balita.

Petugas kemudian memboncengkan ibu dan anak tersebut mengendarai motor menuju ke puskesmas terdekat.

Di puskesmas, tenaga medis menyarankan agar balita dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. 

"Kami menggunakan mobil lalu lintas untuk membawa ibu dan anaknya ke RS Mutiara Bunda di Tanjung. Jaraknya sekitar 8 kilometer dari puskesmas," ungkapnya. 

Baca juga: Polda Jateng Sebut Kebiasaan Sopir Travel Jadi Biang Kerok Kemacetan di Exit Tol Pejagan Brebes

Sesampainya di rumah sakit, kata Ipda Widodo, balita tersebut langsung mendapatkan penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa balita tersebut perlu menjalani rawat inap guna mencegah kemungkinan kejang berulang jika perjalanan dilanjutkan. 

"Setelah mendapat bujukan dari petugas, sang ibu akhirnya setuju anaknya dirawat inap demi kesehatan dan keselamatannya," jelasnya. (*)