Demi Membebaskan Ibu yang Ditahan Polisi, Kakak Beradik Tawarkan Ginjal untuk Dijual

Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah jadi sorotan karena membentangkan poster berisi niat untuk menjual ginjal.

Editor: Rustam Aji
TribunJakarta.com/Arya Bima Suci
TAWARKAN GINJAL: Tangkapan layar kakak adik Farrel dan Nayaka nekat melakukan aksi jual ginjal di Bundaran HI pada Kamis (20/3/2025). Bukan tanpa alasan, Farrel dan Nayaka rela menjual organ tubuhnya itu demi mendapatkan sejumlah uang untuk membebaskan sang ibu yang kini dipenjara. 

Atas dasar itu, Farrel dan adiknya nekat melakukan aksi di sekitar kawasan Bundaran HI ini dengan menawarkan menjual ginjal mereka sehingga bisa memperoleh uang dalam jumlah banyak.

Uang tersebut pun bakal digunakan untuk membebaskan sang ibu.

“Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada,” kata dia.  

Baca juga: Jadwal Imsyak dan Buka Puasa Wilayah Kabupaten Cilacap Ramadan Hari Ke-23

Kasus lainnya, seorang ibu malah memenjarakan anaknya lantaran persoalan uang.

Kekesalan ibu terhadap kelakuan anaknya ini menjadi sorotan.

Sang ibu tak segan mempolisikan anaknya sendiri karena sering menggelapkan barang-barang keluarga.

Bahkan sang ibu merugi hingga Rp230 juta.

Bagaimana tidak, sang anak menggadaikan motor, kulkas, freezer hingga mobil.

Pelaku adalah BY (25), warga Jalan Tien Soeharto, RT 18, Nunukan Timur, Kalimantan Utara.

BY ditangkap Unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tunon Taka setelah dilaporkan ibu kandungnya sendiri.

BY diketahui menggadaikan barang-barang milik keluarganya, termasuk motor, kulkas, freezer, dan mobil, demi membiayai kecanduannya terhadap judi slot online (judol).

"BY terlibat dalam kasus penggelapan di lingkungan keluarga. Ia menggadaikan motor, kulkas, hingga mobil karena kecanduan judi slot online. Sehingga, ibunya sendiri yang melaporkannya ke polisi," ujar Kapolsek KSKP Nunukan Iptu Andre Azmy Azhari dalam keterangan pers, Rabu (19/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Awalnya, ibu BY mencurigai anaknya setelah meminta kunci toko, tetapi BY terus menghindar dan memberikan alasan tidak jelas.

Terakhir, BY mengaku bahwa kunci toko telah diberikan kepada temannya.

Merasa geram dan curiga, ibu BY akhirnya mendatangi toko kelontong miliknya dan meminta anggota keluarga lain mendobrak pintu toko untuk mengecek isi di dalamnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved