Berita Banyumas

AIESEC in Unsoed Ajak Pemuda Purwokerto Dukung Pendidikan Inklusif lewat Local Project Iswarashanti

AIESEC in Unsoed mengajak para pemuda untuk dapat bersama-sama mengatasi permasalahan diskriminasi dalam pendidikan. 

ist/dok aiesec
PENDIDIKAN INKLUSIF - Peserta Local Project Iswarashanti mengunjungi SLB di Purbalingga, baru-baru ini. AIESEC in Unsoed berkomitmen untuk dapat memberikan dampak langsung dengan menyebarkan kesadaran akan permasalahan utama dalam isu pendidikan ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - AIESEC in Unsoed mengajak para pemuda untuk dapat bersama-sama mengatasi permasalahan diskriminasi dalam pendidikan. 

Diskriminasi masih terus menjadi penghalang besar untuk akses pendidikan berkualitas dan inklusif bagi siswa dengan kebutuhan yang beragam. 

Melalui program Local Project yang bertemakan Iswarashanti, AIESEC in Unsoed berkomitmen untuk dapat memberikan dampak langsung dengan menyebarkan kesadaran akan permasalahan utama dalam isu pendidikan ini.

Baca juga: Anak Muda Keluar Zona Nyaman ke Luar Negeri Bersama AIESEC in Unsoed: Siapa Takut!

Ketua pelaksana Local Project Iswarashanti, Yuzi Fivian, mengungkapkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran publik, terutama pemuda bangsa, melalui serangkaian program relawan mencakup agenda peningkatan kapasitas dan aksi langsung di lapangan. 

"Saya berharap melalui Local Project Iswarashanti, kami dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk seluruh murid dengan beragam kebutuhan," kata Yuzi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunbanyumas.com.

Selain itu, Yuzi Fivian juga menyampaikan pesan kepada masyarakat khususnya pemuda bahwa Iswarashanti hanyalah langkah pertama dimana kami hadir untuk meningkatkan kesadaran pemuda dalam mencapai target SDGs.

"Langkah selanjutnya adalah bagaimana mereka dapat melanjutkan penyebaran edukasi ini ke massa
yang lebih besar."

Baca juga: Awas, Toxic Productivity pada Anak Muda, AIESEC in Unsoed dan Paragorn Corp Beberkan Solusinya

"Saya selalu yakin bahwa menjadi pemuda merupakan suatu privilege."

"Itulah mengapa kita harus mengasah skill dan kapabilitas kita untuk kemudian disalurkan lagi kepada masyarakat," ujarnya.

Local Project Iswarashanti dilaksanakan selama satu bulan, yaitu dari 2 Januari sampai 31 Januari 2025. 

Pada tiga pekan pertama, kegiatan diisi dengan pembekalan materi kepada partisipan yang disampaikan pembicara yang ahli dalam bidangnya. 

Salah satu pembicara dari Local Project Iswarashanti adalah Fenny Ayuningtyas sebagai Guru Tuli yang mengajar di SLB Negeri Salatiga. 

Dalam sesi pembekalan ini, partisipan mendapatkan kesempatan untuk dapat mengetahui dan mempelajari lebih dalam terkait bahasa isyarat. 

Setelah melakukan pembekalan, peserta juga memberikan dampak langsung melalui kunjungan kepada mitra SDN 2 Pandak dengan memberikan kampanye kolaboratif tentang bagaimana cara menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berkualitas di Indonesia.

Baca juga: AIESEC in Unsoed Gelar Seminar Youth Today x Join AIESEC, Diikuti 500 Orang

Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk merealisasikan proyek yang telah dipersiapkan dengan siswa-siswa penyandang disabilitas yang juga akan dibantu para guru. 

Antusiasme Pemuda 

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved