Polemik Band Sukatani

Polemik Band Sukatani asal Purbalingga, Ini Kata Wabup Dimas

Sukatani Band punk asal Purbalingga tengah jadi sorotan usai merilis permintaan maaf terkait lagu yang mengandung kritikan terhadap oknum kepolisian.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
POLEMIK BAND SUKATANI - Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani memberikan pernyataan terkait polemik Band Sukatani. Baru-baru ini, band aliran new wave punk ini meminta maaf seusai merilis lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang mengkritik institusi kepolisian. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sukatani Band punk asal Purbalingga tengah jadi sorotan usai merilis permintaan maaf terkait lagu yang mengandung kritikan terhadap oknum kepolisian.

Lirik dalam lagunya dinilai kontroversial karena menyebutkan "bayar polisi".

Sementara itu, pihak band Sukatani menjelaskan bahwa lagu tersebut diciptakan sebagai kritik.

Baca juga: Viral Band Sukatani Purbalingga Minta Maaf ke Kapolri dan Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar

MINTA MAAF - Kolektif musik punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani meminta maaf kepada Kapolri atas lagu mereka yang berjudul
MINTA MAAF - Kolektif musik punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani meminta maaf kepada Kapolri atas lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".  (Sumber : Instagram @sukatani.band)

Pihaknya menyebutkan, kritikan tersebut diberikan kepada oknum kepolisian yang dianggap melanggar aturan.

Band Sukatani juga sempat menegaskan bahwa permintaan maaf yang mereka lakukan adalah tindak sukarela dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Kemudian, mereka menjelaskan akan bertanggung jawab penuh atas pernyataan tersebut.

Menanggapi isu yang sedang ramai tersebut, Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani mengatakan bahwa kritik itu boleh saja.

Baca juga: Akui Temui Personel Band Punk Sukatani di Banyuwani, Polda Jateng Bantah Intervensi Soal Buka Topeng

"Karena muda kita budaya ketimuran dan sopan santun juga perlu ditegakan."

"Sehingga kritik yang dapat betul-betul berefek positif dan membangun."

"Kalau dari segi bahasa itu masing-masing orang, ada yang dikatakan kasar atau tidak selama kritik membangun itu sah sah saja," katanya saat ditemui Tribunbanyumas.com, seusai menghadiri Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas di alun-alun Purwokerto, Sabtu (22/2/2025).

Menurutnya, jangan sampai hal ini membungkam masyarakat yang kritis terhadap instansi.

"Yang dilakukan berseniman itu mendukung tapi kalau kritik kita tidak bisa sedalam itu."

"Tentunya, kalau mengancam warga kami ataupun intimidasi  dan sebagainya tentunya akan melindungi segenap warga Purbalingga," jelasnya.

Ketika disinggung masalah seorang personel cewek dari band Sukatani yang berprofesi guru SD kini diduga dipecat sekolah, Dimas mengaku belum mengetahui sedalam itu.

"Saya belum mendalami sedalam itu, mungkin akan kita dalami dan belum bisa berkomentar," imbuhnya. (*)

Baca juga: 2 Polisi Polda Jateng Diperiksa, Buntut Kasus Band Sukatani asal Purbalingga

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved