Berita Banyumas

Dampak Efisiensi Anggaran, Bus Trans Banyumas Hanya Bisa Beroperasi Hingga Desember 2025

Bus Trans Banyumas (BTS) dikhawatirkan hanya mampu beroperasi hingga Desember 2025, imbas dari pemangkasan subsidi 50 persen.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
LAYANI PENUMPANG LANSIA - Calon penumpang antre naik Bus Trans Banyumas di Halte Pasar Pon Purwokerto, Minggu (26/12/2021). Operasional Trans Banyumas terancam mandeg setelah Desember 2025 imbas pemangkasan subsidi 50 persen dari Kemenhub. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Bus Trans Banyumas (BTS) dikhawatirkan hanya mampu beroperasi hingga Desember 2025.

Hal ini terjadi lantaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas subsidi menjadi 50 persen sebagai imbas efisiensi anggaran.

Pemangkasan subsidi ini disampaikan Dirjen Angkutan Jalan Kemenhub dalam rapat via Zoom, Rabu (19/2/2025).

"Dari hasil rapat zoom meeting dihasilkan ada pemotongan subsidi untuk Bus Trans Banyumas, dampak adanya efisiensi anggaran, dari subsidi 100 persen menjadi 50 persen," kata Kepala Pengelola Trans Banyumas Ipung Marsikun, Kamis (20/2/2025). 

Baca juga: Nasib 300 Karyawan Jika Operasional Bus Trans Banyumas Disetop

Terkait kondisi ini, Ipung langsung berkoordinasi dengan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono agar Bus Trans Banyumas tetap bisa beroperasi.

Pasalnya, setiap harinya, Trans Banyumas melayani hingga 6.000 penumpang.

Cari Bantuan ke DPR RI

Kabar berhentinya Trans Banyumas melayani penumpang telah terdengar beberapa waktu lalu.

Bupati Banyumas terpilih Sadewo mengaku masih mencari solusi agar bus bertarif Rp3.900 untuk penumpang umum dan Rp2.000 untuk penumpang khusus itu tetap beroperasi.

"Saya akan berupaya memperjuangkan ke Kemenhub agar subsidi 100 persen Bus Trans Banyumas tetap penuh," kata Sadewo saat dikonfirmasi.

Baca juga: Bukan karena Bangkrut, Bus Trans Banyumas Terancam Berhenti Beroperasi

Selain Kemenhub, Sadewo juga akan minta bantuan anggota Komisi 5 DPR RI dari Fraksi PKS, Arif Wibowo, serta anggota Komisi 6 DPR RI dari Fraksi PDIP, Adi Satrya Suryo Sulisto.

Keduanya merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas.

"Perjuangan itu agar warga Banyumas tetap bisa terlayani Bus Trans Banyumas. Setidaknya, setiap hari, ada 6.000 penumpang yang menunggu Bus Trans Banyumas."

"Kemudian, ada 300 sopir Bus Trans Banyumas yang menggantungkan nasibnya pada Bus Trans Banyumas," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved