Viral, Petilasan Wali Gua Safawardi Tasikmalaya Disebut Punya Jalur ke Mekkah. Kini Banjir Peziarah

Masih pada gua tersebut, terdapat sumber air yang tak pernah surut meski dilanda musim kemarau panjang. 

Air tersebut bisa langsung diminum dan dipakai untuk berwudhu oleh para peziarah yang hendak salat di lokasi ziarah. 

Masyarakat setempat meyakini, air tersebut laiknya air zam-zam di Mekkah yang tak pernah kering sejak zaman dulu. 

"Air tersebut dulunya merupakan tempat para wali dan Syekh Abdul Muhyi untuk berwudhu dan mengambil air untuk diminum. Alhamdulillah atas kehendak Allah, air itu tidak pernah surut meski dalam kondisi apapun. Airnya pun tetap jernih dan bersih," ujar dia. 

Ritual Wajib sebelum Masuk Gua Safawardi

Masih di dekat gua, berjarak sekitar 1 kilometer, tambah Endang, terdapat kompleks makam Syekh Abdul Muhyi dan murid-muridnya. 

Para pengunjung yang hendak ke Gua Safawardi tidak bisa langsung masuk sebelum berziarah wajib ke makam Syekh Abdul Muhyi. 

"Para pengunjung diwajibkan untuk mengumandangkan adzan sebelum mengelilingi goa. Setelah itu, barulah kuncen dan para pemandu membawa rombongan pengunjung untuk menelusuri area Gua Pamijahan. Jadi, sudah kebiasaannya seperti itu," kata dia. 

Baca juga: Makam Sunan Kudus Dibanjiri Peziarah Jelang Iduladha, Sekadar Nostalgia Hingga Wisata Religi

Salah seorang peziarah, Uni Furqon  mengaku berkunjung ke tempat wisata religi di Tasikmalaya tersebut sepekan terakhir.

Dia ziarha ke tempat salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam di Tasikmalaya dan sekitarnya itu bersama keluarga dan teman.

"Kalau bagi saya, cerita pergi ke Mekkah lewat jalur goa ini mungkin bisa saja dilakukan oleh para wali karena mereka memiliki hati yang bersih dan suci."

"Namun, kalau untuk orang biasa, seperti saya, mana mungkin. Tetapi saya hanya napak tilas peninggalan para wali," kata dia. (Kompas.com/Irwan Nugraha)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Viral Goa Safawardi Tasikmalaya Diyakini Jalan Pintas ke Mekkah, Ini Penjelasan Kuncen".