Berita Jateng

Firasat Anak Sono, Korban Tewas Crane Jatuh RS PKU Muhammadiyah Blora: Mimpi Gigi Tanggal Atas Bawah

Anak Sono, korban tewas insiden crane jatuh PKU Muhammadiyah Blora, mendapat firasat sebelum sang ayah pergi. Firasat itu didapat lewat mimpi.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IQBAL SHUKRI
TAKZIAH - Bupati Blora Arief Rohman mengunjungi dan bertemu keluarga almarhum Sono, korban tewas crane jatuh pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora, di RT 02 RW 02 Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Minggu (9/2/2025). Arief bertemu keluarga untuk menyampaikan bela sungkawa dan memberi santunan kepada keluarga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Duka menyelimuti keluarga Sono, korban tewas crane jatuh RS PKU Muhammadiyah Blora, di RT 02 RW 02 Desa Ngampon, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (9/2/2025).

Anak ketiga Sono, Imania, tampak berkaca-kaca saat menerima ucapan bela sungkawa dari Bupati Blora Arief Rohman yang berkunjung.

Arief datang juga untuk memberikan santunan dan semangat kepada keluarga korban.

Sono merupakan satu di antara empat korban tewas kecelakaan kerja dalam pembangunan gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025) pagi.

Bersama sembilan pekerja lain, mereka terjun dari lantai lima akibat tali lift crane yang dinaiki putus.

Baca juga: Fakta-Fakta Insiden Lift Crane Proyek Pembangunan RS Muhammadiyah Blora Jatuh: Tewaskan 4 Pekerja

Imania bercerita, sebelum ayahnya meninggal, dia sempat bermimpi giginya lepas.

Imania tidak menyangka, mimpi itu menjadi pertanda perginya sang ayah untuk selamanya.

"Mimpi gigi saya lepas, atas dan bawah," ujarnya singkat, sambil menahan tangis. 

Arief yang mendengar cerita Imania pun berusaha menguatkan gadis tersebut.

Dia juga mendoakan almarhum Sono mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Kunjungi Korban Luka dan Tewas

Selain ke rumah Sono, Arief juga berkunjung ke rumah tiga korban lain yang tewas dalam insiden tersebut.

Kecelakaan crane jatuh ini menewaskan empat orang. Keempatnya merupakan pekerja, warga Blora.

Mereka adalah Sono, warga RT 02 RW 02 Desa Ngampon, Kecamatan Jepon; Ahmad Zaenudin, warga Dukuh Lubang RT 05 RW 02 Desa Puledagel, Kecamatan Jepon; Tri Wiji, warga RT 03 RW 01 Desa Bacem, Kecamatan Jepon; dan Djami, warga Dukuh Trenggiling, RT 03 RW 01 Desa Temurejo, Kecamatan Blora

Sebelum takziah ke rumah duka, Arief juga mengunjungi korban luka yang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora.

Dalam kejadian itu, ada sembilan pekerja yang terluka.

Baca juga: Selidiki Insiden Jatuhnya Lift Crane Proyek PKU Muhammadiyah Blora, Polda Jateng Turunkan Tim Labfor

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved