Berita Jateng

Selidiki Insiden Jatuhnya Lift Crane Proyek PKU Muhammadiyah Blora, Polda Jateng Turunkan Tim Labfor

Polda Jateng terjunkan tim Labfor untuk menyelidiki penyebab jatuhnya lift crane proyek pembangunan gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
Tribunbanyumas.com/Iqbal Shukri
GARIS POLISI - Polisi memasang garis kuning di lokasi kejadian kecelakaan kerja proyek pembangunan gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025). Polda Jateng menerjunkan tim Labfor untuk menyelidiki kecelakaan yang menewaskan empat pekerja dan membuat sembilan pekerja lain terluka. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menerjunkan Tim Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) untuk membantu Polres Blora menyelidiki penyebab kecelakaan kerja di proyek pembangunan gedung baru Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora.

Tim Labfor Polda Jateng mulai melakukan penyelidikan di lokasi kejadian pada Minggu (9/2/2025) Sore. 

Sempat terkendala hujan, proses penyelidikan dilanjutkan hari ini, Senin (10/2/2025).

"Iya, Mas (Dibantu Tim Labfor Polda Jateng), masih proses penyelidikan," kata Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, saat dikonfirmasi, Senin.

Pembangunan Dihentikan Sementara

Sementara itu, proses pembangunan gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora dihentikan sementara akibat insiden putusnya tali lift crane, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: 4 Korban Crane Jatuh RS PKU Muhammadiyah Blora Dirujuk, Pembangunan Gedung Baru Dihentikan Sementara

Kecelakaan kerja itu menewaskan empat orang dan mengakibatkan sembilan pekerja terluka.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Blora, Syaifuddin mengatakan, penghentian sementara pembangunan dilakukan  untuk proses penyelidikan polisi.

"Sementara, insyaallah (pembangunan) masih diberhentikan, sampai proses lebih lanjut," kata Syaifuddin, Minggu.

9 Korban Luka Dirawat di RS

Diberitakan sebelumnya, lift crane di proyek pembangunan gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora jatuh dari lantai lima akibat tali crane putus.

Saat kejadian, lift crane tersebut berisi 13 pekerja.

Benturan keras dari ketinggian membuat empat pekerja meningga dunia sementara sembilan orang lainnya dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Blora yang ada di samping lokasi kejadian.

Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya mengatakan, para korban yang mengalami luka masih menjalani perawatan medis.

Namun, empat orang harus dirujuk ke rumah sakit lain karena keterbatasan peralatan di rumah sakitnya.

"Yang masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora ada 5 orang," katanya, Minggu.

Baca juga: Fakta-Fakta Insiden Lift Crane Proyek Pembangunan RS Muhammadiyah Blora Jatuh: Tewaskan 4 Pekerja

Empat orang yang dirujuk ke RS lain itu terdiri dari satu orang dirujuk ke RSUD dr Soetijono Blora dan tiga korban dirujuk di Rumah Sakit di Solo.

"Alasan dirujuk karena butuh perawatan lanjut. Ke rumah sakit yang levelnya lebih tinggi, dari rumah sakit ini (RS PKU Muhammadiyah)," imbuhnya. 

Menurutnya empat korban itu mengalami patah tulang parah sehingga membutuhkan dokter spesialis ortopedi. 

"Untuk penanganan rumah sakit lain kan lebih lengkap, termasuk mungkin kalau dibutuhkan ruang ICU atau lain sebagainya," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved